Manado, (Antara News) - Partai Golkar Sulawesi Utara turut memberdayakan warga di sekitar Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, untuk megubah enceng gondok menjadi pupuk alami untuk pertanian.
"Tidak selamanya enceng gondok meresahkan warga di seputaran Danau Tondano, tetapi memiliki manfaat besar untuk sektor pertanian juga," kata Pelaksana harian Sekretaris Partai Golkar Sulut Edison Masengi, di Manado, Senin.
Sebelumnya warga di seputaran Danau Tondano, seperti Kecamatan Tondano, Eris, Kakas dan Remboken mengeluhkan penyebaran enceng gondok di danau terbesar di daerah itu.
Warga yang sebagian besar bekerja di sektor perikanan air tawar itu, tidak bisa lagi berusaha secara optimal karena penyebaran enceng gondok.
"Partai Golkar Sulut mendapat ide membuat pupuk itu dari Pulau Jawa. Kemudian diadopsi untuk ditangani di daerah itu, dengan membentuk kelompok-kelompok tani," jelasnya.
Menurutnya, Ketua Partai Golkar Sulut Vreeke Runtu, merupakan Bupati Minahasa yang sangat giat menangani persoalan enceng gondok di Danau Tondano, karena lokasi itu selain sebagai sumber pengairan sawah, juga sebagai pasokan air bersih warga serta lokasi objek wisata.
"Partai Golkar juga berharap ada lembaga teknis khusus atau badan di bawah pemerintah daerah untuk mengelola enceng gondok di Minahasa, supaya benar-benar tertangani baik," jelas Masengi, yang juga anggota DPRD Sulut itu.
Peneliti dari Fakultas Pertanian Unsrat Manado, Samuel Ratag mengatakan, pemerintah daerah harus membentuk badan atau lembaga teknis daerah untuk menangani enceng gondok, sehingga benar-benar ditangani secara komprehensif.
Apalagi selama ini enceng gondok bukan sekadar tanaman yang merusak konservasi danau, namun perlu ada studi banding keluar daerah bahwa tanaman itu bisa dimanfaatkan untuk dikelola menjadi bahan kertas dan sebagainya.
"Memang menangani enceng gondok perlu banyak belajar, dan perlu ada teknologi tinggi untuk menanganinya," ujarnya.