Manado (ANTARA) - Kecintaan pada alam, membawa enam mahasiswa pecinta alam (MPA), Artsas Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi yang merupakan binaan SuperAdventure Manado ini melakukan perjalanan dari Manado menuju Desa Kampung Ambong, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Kamis (16/7).
Sejak pukul 09.00 WITA, keenam MPA bernama Epi, Nelvin, Alred, Sandri, Pascalis, dan Edwin, berkendara sepeda motor menempuh jarak lebih dari 40 kilometer selama 1,5 jam dengan semangat melestarikan alam, yang membuncah di hati masing-masing.
Setelah beristirahat sekitar 30 menit, Epi dan rekan-rekannya bersiap untuk menanam bibit-bibit mangrove. Mereka membawa bibit-bibit yang dikembangbiakkan Kelompok Tunas Baru Bahowo tersebut ke Pesisir Pantai Kampung Ambong.
Di Pesisir Pantai Desa Ambong, komunitas binaan SuperAdventure Manado ini mulai menanam bibit-bibit mangrove satu per satu. Ada kepuasan tersendiri saat bisa menanam sekitar 370 bibit mangrove.
“Kami senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan menanam bibit mangrove yang berlangsung dari pukul 11 siang hingga 3 sore. Kegiatan ini sangat mencerminkan jiwa kami yang merupakan mahasiswa pecinta alam,” ujar Epi yang merupakan Ketua MPA Artsas.
Pemilik nama lengkap Devian Rompas juga menegaskan jika penanaman mangrove ini sesuai dengan fokus MPA Artsas di masa pandemi COVID-19 yang lebih menitikberatkan pada konservasi alam.
“Saat ini kami memang fokus pada kegiatan konservasi alam. Karena itu, kami langsung ikut bergerak dalam kegiatan penanaman mangrove yang berguna untuk melestarikan alam dan ekosistem, serta mencegah terjadinya abrasi pantai. Apalagi kami melihat di wilayah pesisir, mangrove mulai berkurang dan perlu ditanami lagi,” kata Epi.
Penanaman mangrove ini digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara bekerja sama dengan Manengkel Solidaritas, sebuah LSM di bidang lingkungan hidup. Kegiatan ini tidak hanya diikuti MPA Artsas yang merupakan binaan SuperAdventure Manado, tetapi juga melibatkan belasan komunitas lain dengan tujuan melestarikan alam di pesisir pantai dan mendukung Kawasan Ekonomi Wisata (KEK).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sulawesi Utara Marly E. Gumalag menjelaskan event ini berlangsung di dua tempat yakni Desa Kampung Ambong dan Desa Kalinaun, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara. Lebih dari 10.000 bibit mangrove ditanam pada 13-17 Juli 2020.
“Penanaman mangrove di Kecamatan Likupang Timur ini dilakukan dalam rangka pengembangan KEK Likupang. Karena itu, penanaman mangrove ini sangat relevan dilaksanakan sebagai persiapan destinasi baru pariwisata mangrove di Sulawesi Utara dalam menunjang KEK Likupang,” tutup Marly. **