Operasi SAR di tambang Gorontalo yang longsor segera ditutup
Gorontalo (ANTARA) - Operasi SAR di kawasan tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo secara resmi akan ditutup pada Sabtu (13/7).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto di Gorontalo, Jumat, mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), operasi pencarian hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu akan ditutup.
"Kami sore tadi telah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait dan sepakat akan menutup operasi pada Sabtu besok," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan operasi dalam bencana tanah longsor di kawasan tambang rakyat Suwawa Timur itu, tidak ada masa tanggap darurat.
Oleh karena itu pada Sabtu besok setelah personel melaksanakan operasi SAR hari ke tujuh, akan ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu.
Terkait dengan sisa korban yang masih dalam tahap pencarian kata dia, apabila ditemukan maka operasi SAR kembali dibuka atas dasar data-data yang akurat, jelas, serta informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga korban maupun pemerintah daerah setempat.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan para pimpinan instansi untuk menutup operasi SAR, yakni tidak jelasnya informasi dari pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya masih tertimbun material longsor di lokasi.
Jika dilihat dari data yang ada sekarang, jumlah korban selamat ada 280 orang, sementara yang masih dalam pencarian hanya 19 orang.
"Tentunya data tersebut tidak jelas. Kita katakan tidak valid karena masyarakat yang selamat maupun mengevakuasi mandiri, datang langsung melapor ke posko SAR, dan itu kami catat sebagai korban selamat," katanya.
Data terkonfirmasi dan tercatat di posko SAR Terpadu saat ini, yang ditemukan meninggal dunia 280 orang, korban selamat 280 orang, dan masih dalam pencarian sejumlah 19 orang, dengan total korban sejumlah 325 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Operasi SAR di tambang Bone Bolango akan ditutup Sabtu
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto di Gorontalo, Jumat, mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), operasi pencarian hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu akan ditutup.
"Kami sore tadi telah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait dan sepakat akan menutup operasi pada Sabtu besok," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan operasi dalam bencana tanah longsor di kawasan tambang rakyat Suwawa Timur itu, tidak ada masa tanggap darurat.
Oleh karena itu pada Sabtu besok setelah personel melaksanakan operasi SAR hari ke tujuh, akan ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu.
Terkait dengan sisa korban yang masih dalam tahap pencarian kata dia, apabila ditemukan maka operasi SAR kembali dibuka atas dasar data-data yang akurat, jelas, serta informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga korban maupun pemerintah daerah setempat.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan para pimpinan instansi untuk menutup operasi SAR, yakni tidak jelasnya informasi dari pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya masih tertimbun material longsor di lokasi.
Jika dilihat dari data yang ada sekarang, jumlah korban selamat ada 280 orang, sementara yang masih dalam pencarian hanya 19 orang.
"Tentunya data tersebut tidak jelas. Kita katakan tidak valid karena masyarakat yang selamat maupun mengevakuasi mandiri, datang langsung melapor ke posko SAR, dan itu kami catat sebagai korban selamat," katanya.
Data terkonfirmasi dan tercatat di posko SAR Terpadu saat ini, yang ditemukan meninggal dunia 280 orang, korban selamat 280 orang, dan masih dalam pencarian sejumlah 19 orang, dengan total korban sejumlah 325 orang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Operasi SAR di tambang Bone Bolango akan ditutup Sabtu