BI perkuat sinergi program Marijo Bakobong di Sulawesi Utara
Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus memperkuat sinergi melalui program "Marijo Bakobong" atau Mari Berkebun melalui kegiatan panen raya bawang merah dan penanaman tomat perdana di Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Program Marijo Bakobong yang terus didorong oleh Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara melalui Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) Sulut menunjukkan hasil bagi pemenuhan kebutuhan komoditas strategis seperti bawang merah," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan Kelompok Tani Berkah di Kelurahan Pobundayan, Kota Kotamobagu melakukan kegiatan panen raya bawang merah di lahan seluas 5.000 m2 yang diperkirakan menghasilkan lebih dari 5 ton.
Di samping bawang merah, katanya lagi, kelompok tani ini juga melakukan penanaman perdana komoditas tomat di lahan seluas 1,4 ha yang diperkirakan akan membuahkan hasil di Maret 2024.
Seluruh hasil panen dari Kelompok Tani Berkah dipasarkan di Kotamobagu untuk mendukung ketersediaan pasokan yang berdampak pada stabilitas harga dan tingkat inflasi terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2024.
Hilirisasi produk juga dilakukan oleh Kelompok Tani Berkah, katanya pula, bekerja sama dengan kelompok subsisten yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga untuk membuat produk turunan berupa bawang goreng yang bernama Bareng Mami.
Melalui pengolahan produk turunan ini, hasil panen dapat dioptimalkan seiring dengan kesejahteraan yang meningkat.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut Fernando Butar Butar mengatakan ke depan, upaya pengendalian inflasi khususnya di Kotamobagu perlu terus diperkuat, mengingat capaian inflasi Kotamobagu cenderung tinggi di akhir tahun 2023 yaitu 3,40 persen (yoy) yang disebabkan oleh lonjakan harga komoditas barito.
Ketersediaan pasokan perlu terus dijaga baik melalui peningkatan produksi lokal maupun implementasi kerja sama antardaerah (KAD).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI memperkuat sinergi program Marijo Bakobong di Sulut
"Program Marijo Bakobong yang terus didorong oleh Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara melalui Petani Unggulan Bank Indonesia (PUBI) Sulut menunjukkan hasil bagi pemenuhan kebutuhan komoditas strategis seperti bawang merah," kata Kepala BI Sulut Andry Prasmuko, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan Kelompok Tani Berkah di Kelurahan Pobundayan, Kota Kotamobagu melakukan kegiatan panen raya bawang merah di lahan seluas 5.000 m2 yang diperkirakan menghasilkan lebih dari 5 ton.
Di samping bawang merah, katanya lagi, kelompok tani ini juga melakukan penanaman perdana komoditas tomat di lahan seluas 1,4 ha yang diperkirakan akan membuahkan hasil di Maret 2024.
Seluruh hasil panen dari Kelompok Tani Berkah dipasarkan di Kotamobagu untuk mendukung ketersediaan pasokan yang berdampak pada stabilitas harga dan tingkat inflasi terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2024.
Hilirisasi produk juga dilakukan oleh Kelompok Tani Berkah, katanya pula, bekerja sama dengan kelompok subsisten yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga untuk membuat produk turunan berupa bawang goreng yang bernama Bareng Mami.
Melalui pengolahan produk turunan ini, hasil panen dapat dioptimalkan seiring dengan kesejahteraan yang meningkat.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulut Fernando Butar Butar mengatakan ke depan, upaya pengendalian inflasi khususnya di Kotamobagu perlu terus diperkuat, mengingat capaian inflasi Kotamobagu cenderung tinggi di akhir tahun 2023 yaitu 3,40 persen (yoy) yang disebabkan oleh lonjakan harga komoditas barito.
Ketersediaan pasokan perlu terus dijaga baik melalui peningkatan produksi lokal maupun implementasi kerja sama antardaerah (KAD).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI memperkuat sinergi program Marijo Bakobong di Sulut