Manado, (AntaraSulut) - Mudjiono, kusir Kereta Kencana Sriningsih mengaku bangga dan menganggap pengalaman luar biasa bisa membawa Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla dalam kirab dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Negara.
"Saya tidak pernah bermimpi sebelumnya. Ini pengalaman sangat luar biasa karena bisa membawa Pak Jokowi dan Pak JK," kata Mudjiono, 46 tahun, setibanya di rumahnya, RT03/06 Jajar Solo, Jawa Tengah, Selasa siang.
Mudjiono menceritakan pengalaman yang tentunya tidak pernah dialami sebelumnya, karena Pak Jokowi-JK setelah dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, kemudian beliau menuju ke Bundara HI dengan menumpang kereta kencana menuju Istana Merdeka.
"Masyarakat yang menyambut banyak dan luar biasa, berjubel mengikuti rombongan Pak Jokowi hingga ke Istana," katanya.
Menurut Mudjiono, dirinya merasa senang karena kegiatan kirab berjalan lancar dan baik sesuai waktu yang dijadwalkan oleh petugas Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Mudjiono menjelaskan, dirinya sebelumnya memang sering dipanggil untuk menjadi kusir kereta kencana untuk Pak Jokowi, tetapi ketika beliau masih menjabat Wali Kota Surakarta.
Namun, Pak Jokowi yang sekarang menjadi pemimpin negara atau Presiden RI kondisinya sangat jauh berbeda terutama soal pengamanan beliau.
"Saya dari Solo, dan setibanya Jakarta, Jumat (17/10) malam. Saya kemudian diperiksa dan disterilkan oleh petugas sebelum membawa Pak Jokowi-JK. Saya diberikan pengarahan oleh petugas, siapa pun tidak boleh mendekat ke kereta kencana ini," kata Mudjiono.
Menurut dia, dirinya bersama kedua ekor kudanya yang dibawa dari Solo, yakni bernama Agustin dan Srikandi, pada Senin (20/10), sekitar pukul 06.00 WIB sudah dihias dan disterilkan kemudian menuju Bundaran HI.
"Saya bersama kereta kencana membawa Pak Jokowi-JK, sedangkan kereta satunya membawa Ibu Negara," katanya.
Menurut dia, kedua ekor kudanya yang digunakan untuk menarik kereta kencana yang ditumpangi Jokowi selaku Presiden RI merupakan anugerah luar biasa bagi dirinya.
"Saya dipercaya menjadi kusir kereta pak Jokowi merupakan anugerah. Saya memang sempat disapa Pak Jokowi saat itu, agar berhati-hati dalam menjalankan keretanya," katanya.
Menurut dia, setelah datang dari Jakarta membawa Presiden, setibanya di Solo, banyak pesanan datang untuk kegiatan festival dan kirab.