Manado (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melakukan berbagai upacara perayaan dalam menyambut Hari Raya Nyepi tahun 2023.
Kepala Kanwil Kemenag Sulut Sarbin Sehe melalui Pembimas Hindu Nengah Kokog, di Manado, Selasa, mengatakan persiapan Nyepi sudah mulai dilakukan.
"Dimulai dari kemarin, kami sudah melaksanakan upacara Melasti di pantai Malalayang, besok akan ada juga upacara Tawur Agung Kesanga yaitu pembersihan Jagad Bhuana Alit," katanya.
Upacara ini, katanya, tujuannya menyelaraskan hubungan tiga elemen penting yaitu manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan manusia.
Kemudian dilaksanakan untuk kesejahteraan dan keseimbangan alam, selanjutnya adalah arak-arakan atau ogoh-ogoh keliling membawa obor dan diiringi gamelan, melambangkan eleman buruk yang harus dihancurkan dan membawa kembali unsur yang baik untuk lingkungan," ujar Nengah.
Keesokan harinya tahun Baru Saka 1945 yang pada tahun ini Hari Raya Nyepi jatuh pada tanggal 22 Maret 2023, dimulai dengan menyepi, tidak ada aktifitas, semua ditiadakan.
Pada hari Raya ini umat Hindu melaksanakan "Catur Brata" Penyepian, tidak menyalakan api, tidak bepergian, tidak bekerja ataupun tidak mendengar hiburan.
Setiap tahun di Bali sebagai pusat Umat Hindu di Indonesia semua akses ditutup termasuk wisatawan, mereka tidak diperbolehkan kemana-mana termasuk Bandara Ngurah Rai ditutup selama sehari.
Dengan perayaan Nyepi ini oleh pemerintah dianggap memberi dampak positif pada lingkungan, selama Nyepi di Bali tercatat dapat menghemat listrik hingga 60 persen di banding hari biasa dan mengurangi polusi serta memberi energi positif.
"Kira-kira seperti inilah rangkaian ibadah Hari Raya Nyepi yang akan dilakukan oleh kami umat Hindu, sehubungan dengan itu dalam beberapa hari ke depan Umat Islam juga akan melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan untuk itu diucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh umat Muslim," pungkas Nengah.