Manado, (Antara Sulut) - Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) bakal membangun tempat pengawetan ikan atau "cold storage" di Desa Dogha, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada 2013
Menteri PDT, Helmy Faishal Zaini mengemukakan hal itu saat bertatap muka dengan warga Desa Dogha, Kecamatan Tamako, Sabtu, bersama Ketua Komisi V DPR RI, Yasti Supredjo, Wagub Sulut, Djohari Kansil dan Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, HR Makagansa.
"Saya sudah melihat potensi daerah ini. Saya sudah berkomunikasi dengan Deputi di Kementrian PDT, semoga pada 2013 bisa dipenuhi," ujar alumnus Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum Jombang tersebut.
Helmy mengatakan dirinya sudah banyak berkeliling ke daerah-daerah tertinggal dan banyak potensi sumber daya alam yang belum dimaksimalkan pengelolaannya.
"Kalau orang bilang SDM harus diutamakan, kalau saya antara sumber daya alam dan SDM harus berjalan seiring. Indonesia itu produsen kopi terbesar ke empat di dunia, kakao nomer tiga di dunia, tetapi kita belum memiliki nilai tambah," katanya.
Sebelumnya Ketua Komisi V DPR RI, Yasti Supredjo mengatakan kalau pada 2013 di Desa Dogha akan dibangun cold storage senilai 30 miliar rupiah dan pabrik pengolahan ikan.
"Kalau cold storage dan pabrik sudah dibangun warga Sangihe tidak perlu ke Bitung. Nanti Pemkab Sangihe akan membelinya sehingga perekonomian warga akan mengalami peningkatan," katanya.
Pada kesempatan yang sama Yasti mengatakan dirinya tidak setuju kalau Sangihe dimasukkan dalam daerah tertinggal karena PAD Kabupaten Sangihe urutan nomer tiga di Sulut setelah Kota Manado dan Kota Bitung.
"Di Sangihe ini banyak orang pintar, Pak Wagub Sulut dari Sangir (Sangihe). Pak bupati juga asli Sangihe sehingga masih unggul dibandingkan daerah lain, tetapi memang masih membutuhkan bantuan dari Kementrian PDT," katanya.
Saat berada di Desa Dhoga, Menteri PDT juga menyaksikan proses pembuatan pamboat dan berdialog dengan pembuatnya. Sebelumnya menteri dan rombongan mengunjungi Pulau Lipang untuk menyerahkan bantuan riverse osmosis (RO) atau alat yang bisa mengubah air laut menjadi air tawar untuk diminum dan bantuan pamboat.
Pada 2011 Kementrian PDT sudah memberikan bantuan Rp3.404.767.000 untuk pengembangan produk unggulan dalam rangka pengembangan pusat produksi, pengembangan rumput laut dan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah bencana dan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp1.882.100.000. Sedangkan pada 2012 sebanyak Rp18.093.510.000. @antarasulutcom