Manado (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat peningkatan harga ikan cakalang telah mendorong Kota Manado mengalami inflasi 0,03 persen pada November 2021.
"Penyumbang Inflasi terbesar di Kota Manado pada bulan November 2021 yaitu ikan cakalang/sisik sebesar 0,11 persen," kata Kepala BPS Sulut Asim Saputra di Manado, Rabu.
Dia mengatakan untuk penyumbang deflasi terbesar adalah cabai rawit sebesar 0,18 persen.
Kota Manado, katanya, menempati urutan ke-11 inflasi terbesar di Pulau Sulawesi dan urutan ke-82 secara nasional.
Indeks harga konsumen (IHK) di Manado naik dari 107,51 pada Oktober 2021 menjadi 107,54 pada November 2021.
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, dua kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,55 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,43 persen.
Satu kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,17 persen.
Kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan.
Kemudian, katanya, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olah raga dan budaya, kelompok pendidikan, kelompok penyediaan makanan/minuman dan restoran dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Kota Manado, pada November 2021 mengalami inflasi secara tahun kalender sebesar 1,68 persen dan inflasi year on year sebesar 2,16 persen.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 84 kota mengalami inflasi dan 6 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sintang sebesar 2,01 persen dan terendah di Kota Bima dan Kota Pontianak sebesar 0,02 persen.
Kota Kotamobagu mengalami deflasi tertinggi sebesar 0,53 persen, sementara Kota Tual mengalami deflasi terendah sebesar 0,16 persen.