Manado (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga meluncurkan 'Tabungan Bohusami Perempuan Hebat' dan menyerahkan secara simbolis pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan Anak terdampak COVID-19 di Sulut.
"Merupakan kebanggaan bagi kami, jajaran Kemen PPPA, dapat hadir di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di Kota Manado, untuk menyaksikan langsung kondisi perempuan dan anak di tingkat daerah, dan tentunya berbagai upaya dan kerja nyata yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah," sebut Menteri di Manado, Selasa.
Kegiatan 'Peluncuran Tabungan Bohusami Perempuan Hebat' menurut Menteri, merupakan salah satu upaya untuk mendukung arahan Presiden.
"Apresiasi saya sampaikan kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara dengan Bank SulutGo yang akan memberikan bantuan modal usaha bagi UMKM perempuan, sebesar Rp10 juta, tanpa agunan," ujarnya.
Dia berharap, program ini benar-benar dapat dilaksanakan secara tepat dan terarah, sehingga pemanfaatannya dapat dirasakan secara maksimal oleh semua pihak, terutama para perempuan pelaku usaha di Provinsi Sulut.
Menteri menambahkan, layanan keuangan yang inklusif bagi perempuan masih merupakan tantangan.
Karena itu dia berharap, persyaratan administrasi dari Bank SulutGo untuk bantuan modal usaha bisa dibuat sesederhana dan semudah mungkin.
Apalagi, jika melihat kondisi nyata saat ini di mana banyak perempuan juga memiliki peran pengasuhan.
Hal inilah yang seringkali menghambat aksesibilitas dan mobilitasnya, sehingga tidak memiliki waktu luang lebih untuk dapat datang dalam waktu yang lama atau berulang kali dalam mengajukan persyaratan kredit tersebut.
Selain upaya pengarusutamaan gender melalui wirausaha, kata dia, yang tidak kalah penting adalah memastikan terpenuhinya segala kebutuhan-kebutuhan khusus dan spesifik bagi perempuan.
Sebab menurut dia, ketika berada di lokasi bencana alam dan nonalam seperti COVID-19, kadang-kadang sering tidak dipikirkan orang adalah kebutuhan spesifik perempuan dan anak.
"Karena itu, kami berharap kementerian dan lembaga terkait sama-sama memperhatikan kebutuhan spesifik perempuan dan anak," ajaknya.***3***