Manado, (ANTARA Sulut) - Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencapai Rp823,76 miliar hingga akhir tahun 2014, kata Kepala Badan Koordinasi Penananman Modal Lynda D Watania.
"Anggaran tersebut terserap pada 32 paket proyek. Karena itu pemerintah terus berupaya menyediakan iklim investasi yang sehat dan aman bagi investor," kata Watania saat membuka kegiatan peningkatan fasilitas terwujudnya kerja sama strategis antarusaha besar dan usaha kecil menengah di Manado.
Bila dibandingkan dengan investasi tahun 2013, kata dia mengalami peningkatan signifikan, karena saat itu investor menanamkan sebesar Rp347,90 miliar yang terserap pada 12 paket proyek.
"Dalam mewujudkan keberhasilan usaha diperlukan kerja sama antarpelaku usaha besar dan usaha kecil menengah. Sinergitas seperti ini diperlukan dalam pengembangan jenis usaha menuju meningkatkan kapasitas produksi usaha itu sendiri," katanya
Sejak tahun 2010-2014, kata mantan kepala biro pemerintahan dan humas ini, total investasi PMDN yang masuk ke Sulut mencapai Rp2,54 triliun yang terserap pada 65 paket proyek.
Pada tahun 2010, sebesar Rp113,75 miliar (tiga proyek), tahun 2011 Rp606,71 miliar (12 proyek), tahun 2012 Rp143,17 miliar, tahun 2013 Rp347,90 miliar dan tahun 2014 sebesar Rp823,76 miliar.
"Kegiatan ini untuk memberikan informasi bagi pelaku ekonomi baik penanaman asing (PMA), PMDN serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah terkait potensi dan peluang investasi daerah," katanya.
Watania berharap, pelaku usaha dapat membangun pemahaman bersama dalam kegiatan penanaman modal dan memahami peran institusi masing-masing dalam mendorong terbangunnya kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha sehingga tercipta iklim investasi kondusif.
Kegiatan ini diikuti instansi penanaman modal kab/kota, pelaku usaha PMA/PMDN dan pengusaha UMKM, dinas kelautan dan perikanan serta TP-PKK Provinsi Sulut.***3***