Jakarta (ANTARA) - Pakar penyakit dalam konsultan pulmonologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Prof Dr dr Cleopas Martin Rumende, Sp.PD, KP, FINASIM, FCCP mengatakan kanker paru stadium dini yakni berukuran kurang dari 3 cm bisa ditangani dengan operasi.
"Tidak ada keterlibatan kelenjar atau organ lain, maka operasi hanya satu-satunya tindakan yang dapat menyembuhkan," ujar dia dalam siaran daring dari Jakarta, Selasa.
Sementara pada kanker stadium dua hingga lanjut, biasanya selain operasi memerlukan tambahan terapi lainnya misalnya terapi target atau kemoterapi.
"Yang selama ini dilakukan yakni kemoterapi dan radiasi karena stadiumnya sudah lanjut. Dalam 10 tahun terakhir sudah ada pemeriksaan lebih lanjut yakni terapi target," kata Martin.
Hal senada juga diungkapkan pakar penyakit dalam konsultan pulmonologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dr Eric Daniel Tenda DIC, PhD, Sp.PD, KP, FINASIM. Menurut dia, operasi dilakukan untuk mengangkat massa tumor dan ini dilakukan apabila sudah dipastikan kanker masih dalam stadium dini dan tidak ada keterlibatan jaringan di sekitarnya.
"Melihat kanker paru bukan hanya melihat dari ukuran tumornya, tetapi juga harus melihat adakah keterlibatan kelenjar getah bening, penyebaran," jelas dia.
Eric menuturkan, peran deteksi dini baik sebelum ada gejala ataupun sudah ada gejala menjadi penting. Kanker yang ditemukan pada stadium dini, sekitar 60 - 90 persen bisa dilakukan tindakan operatif maka bisa sembuh.
Seseorang terutama yang sudah berusia 50 tahun kemudian merokok, memiliki riwayat keluarga dengan kanker, disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk nantinya dilakukan anamnesis. Hal-hal ini diketahui merupakan faktor risiko seseorang terkena kanker paru.
"Jadi mengobrol dulu dengan dokter, dilakukan pemeriksaan fisik baru akan disarankan dokter melakukan langkah-langkah diagnosis apa terkait proses skrining apabila belum bergejala dan memiliki risiko tinggi," kata Eric.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pulmonolog: Kanker paru stadium dini bisa ditangani dengan operasi
Berita Terkait
Vape miliki kandungan sama berbahaya dengan rokok
Kamis, 7 Maret 2024 10:00 Wib
WHO terbitkan 'rapid Communication' untuk obat pencegah TBC
Minggu, 18 Februari 2024 6:58 Wib
PLN restorasi 308 Hektar lahan tandus jadi paru-paru baru
Selasa, 7 November 2023 8:11 Wib
Faktor yang pengaruhi risiko kerusakan paru pada pasien pasca COVID-19
Rabu, 23 Maret 2022 8:36 Wib
PDPI:menyatakan Asap rokok jadi faktor utama terjadinya penyakit paru
Jumat, 24 September 2021 12:59 Wib
RS Dharmais pastikan pebulutangkis Verawaty Fajrin dapat penanganan terbaik
Selasa, 21 September 2021 6:27 Wib
Tim medis memantau paru-paru Presiden Trump usai diberi oksigen tambahan
Senin, 5 Oktober 2020 8:18 Wib
Dokter paru sebut pasien sembuh dari COVID-19 berisiko alami fibrosis
Selasa, 12 Mei 2020 22:07 Wib