Manado (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan sekolah pasar modal (SPM) guna meningkatkan investor di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Sekolah pasar modal saat ini kami lakukan secara offline, secara gratis di Kantor BEI Sulut," kata Kepala BEI Sulut Mario Iroth, di Manado, Minggu.
Dia mengatakan hal ini guna menarik minat dan mengajarkan calon investor berinvestasi di pasar modal.
Dalam sekolah pasar modal akan menyajikan pelajaran dasar dan lanjutan bagi investor.
Masyarakat umum dapat menjadi peserta SPM kalau sudah melakukan pendaftaran secara online di http://bit.ly/SPMD_sulut-23.
SPM terdiri dari dua level dan setiap peserta akan mendapatkan sertifikat kegiatan apabila telah mengikuti secara lengkap level 1, level 2 atau workshop investasi, serta telah melakukan transaksi jual beli saham minimal satu kali transaksi.
Materi level pertama meliputi gambaran umum tentang investasi di pasar modal Indonesia, penjelasan mengenai saham dan mekanisme perdagangan saham.
Kemudian, katanya, penjelasan mengenai kartu identitas investor dan pembukaan rekening saham.
BEI berharap, dengan SPM jumlah investor di pasar modal bertambah terus khususnya kalangan usia milenial.
Investor pasar modal di daerah itu hingga Juni 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 25,63 persen.
"Investor pasar modal di Sulut hingga Juni 2023 sebanyak 82.407 atau naik 25,63 persen jika dibandingkan posisi yang sama tahun 2022 hanya 65.593," kata Mario.
Mario mengatakan selang satu tahun ini jumlah investor pasar modal di Sulut baik saham, obligasi dan reksadana terjadi penambahan sebanyak 16.814.