Manado, 3/12 (AntaraSulut) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara mengatakan permintaan akan daging babi untuk perayaan Natal di Manado mampu dipenuhi karena produksi di provinsi tersebut cukup tinggi.
"Peningkatan permintaan akan daging babi pada Natal tahun ini, mampu terpenuhi, karena para peternak di Sulut telah mengantisipasi lonjakan tersebut," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara Wajong Hanny, di Manado, Rabu.
Hanny mengatakan kebutuhan daging babi pada beberapa hari menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru, dipastikan meningkat. Kendati demikian, bisa dipenuhi produksi lokal, tanpa perlu mendatangkan dari luar Sulut.
Kebutuhan daging untuk hari raya Natal dan Tahun Baru dominan pada daging babi. Permintaannya daging babi terus meningkat dari tahun ke tahun. Apalagi, perekonomian Sulut meningkat yang berdampak pada kesejahteraan warga.
"Setiap keluarga yang merayakan Natal di Manado pasti beli daging babi untuk dijadikan makanan utama," katanya.
Umat Kristiani akan merayakan Natal, bukan rahasia lagi, merayakan Natal di Sulawesi Utara, khususnya di Minahasa Raya, pasti disertai jamuan makan.
Setiap keluarga pasti menyediakan menu lengkap mulai dari makanan pembuka, sajian utama hingga pencuci mulut. Tentu saja, ada menu berbahan daging babi.
Melonjaknya permintaan, kata Hanny, tak masalah karena stok babi di Sulut selalu cukup. "Peternakan babi skala kecil rumahan hingga skala besar tersebar di semua wilayah di Minahasa. Bahkan ada keluarga-keluarga yang menyiapkan satu hingga dua ekor khusus untuk Natal dan tahun baru," katanya.
Ia yakin tak akan terjadi kelangkaan karena stok pasti mencukupi. Apalagi, H-1 Natal penjualan daging babi tak hanya di swalayan dan pasar. Banyak warga yang menjual daging babi hasil ternak sendiri.
"Biasanya saat mau Natal sudah ada yang jualan di lorong-lorong. Kami tak terlalu kuatir karena stoknya ada," katanya.
Refly Sanger, penyedia stok babi hidup sekaligus pedagang daging babi di Minahasa, mengatakan, permintaan naik gila-gilaan kala Natal. Jika pada hari normal ia biasa memotong tiga ekor babi, tapi menjelang Natal bisa delapan ekor.
Harga daging babi di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya sebesar Rp45.000 per kilogram. ***2***
Berita Terkait
Alasan mobil listrik lebih mahal dibandingkan yang konvensional
Kamis, 21 April 2022 9:24 Wib
Menperin: sektor industri memperlihatkan kemajuan signifikan
Selasa, 23 November 2021 14:42 Wib
IHSG ditutup menguat dengan saham sektor perindustrian naik signifikan
Selasa, 2 Maret 2021 16:46 Wib
Sebuah rumah dinas Kementerian Perindustrian di Manado terbakar
Kamis, 6 Agustus 2020 19:03 Wib
Pedagang pasar di Mitra gelar jualannya di rumah
Senin, 6 April 2020 11:23 Wib
Menperin: Indonesia cari pasar baru ekspor hasil industri Indonesia di luar China
Senin, 10 Februari 2020 22:54 Wib
PLKA 2019 mampu catatkan transaksikan Rp28,746 miliar
Selasa, 5 November 2019 12:07 Wib
Kemenperin: Kebutuhan tenaga kerja industri diprediksi naik delapan persen
Rabu, 1 Mei 2019 13:17 Wib