Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) mendorong peningkatan one village one product (OVOP) atau satu desa satu produk dengan mengangkat kearifan lokal.
Kadisperindag Sulut Daniel Mewengkang, di Manado, Minggu, mengatakan pihaknya menargetkan OVOP ada di semua desa di Sulut.
"Namun untuk masuk OVOP akan lebih ditekankan mengangkat kearifan lokal yang ada, sehingga selain mendorong pertumbuhan ekonomi juga meningkatkan sektor pariwisata," katanya.
Program OVOP telah lama dilakukan, namun belum semua mencapai target, sehingga tahun ini akan ditingkatkan lagi.
Dia mengatakan untuk mencari produk unggulan industri kecil menengah (IKM) Sulut, pihaknya berharap para IKM mendaftarkan produk masing-masing.
"Ini untuk mempermudah identifikasi, agar tidak ada produk yang terlewati," katanya.
Ada begitu banyak produk IKM di Sulut, katanya, namun belum semua teridentifikasi dengan baik, sehingga butuh peran serta pelaku usaha tersebut.
Ia mengatakan untuk menjadi produk OVOP, suatu produk harus memiliki ciri khas suatu daerah, unik, memiliki potensi pasar yang cukup besar dan berkesinambungan.
IKM dengan produk yang telah masuk Program OVOP, katanya, akan mendapatkan berbagai kemudahan dari sisi pembinaan dan pendampingan.
"Bahkan sampai mendapat bantuan baik dana maupun peralatan dari pemerintah," jelasnya.