Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bergeser di bulan September.
"Diperkirakan mundur di bulan September, biasanya puncak musim kemaraunya di bulan Agustus," sebut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Molle di Manado, Jumat.
Di bulan Mei ini, kata dia, masih dikategorikan periodisasi peralihan menuju musim kemarau.
Curah hujan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di pagi, siang hingga malam hari di sejumlah wilayah Sulut.
"Di kabupaten kepulauan seperti Sitaro, Sangihe dan Talaud rata-rata curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," katanya.
Begitupun dengan wilayah yang ada di Selatan Sulut, seperti Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Timur yang kondisi cuacanya berbanding terbalik dengan wilayah Kota Manado dan sekitarnya.
"Semisal di Kota Manado dan sekitarnya memasuki musim kemarau, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan musim hujan," ujarnya.
Dia berharap masyarakat waspada ketika sudah memasuki musim kemarau.
Selain bahaya kebakaran hutan dan lahan, bisa juga terjadi ancaman kekeringan dan kesulitan air bersih.
Berita Terkait
BMKG imbau warga Sulut waspadai potensi cuaca ekstrem
Minggu, 12 Mei 2024 23:23 Wib
BMKG imbau warga Sulut waspadai hujan lebat disertai angin kencang
Kamis, 9 Mei 2024 22:16 Wib
Musim panas panjang, waspadai serangan "heat stroke"
Kamis, 9 Mei 2024 15:39 Wib
Sebagian besar wilayah Sulawesi Utara berpotensi cuaca ekstrem
Selasa, 7 Mei 2024 0:18 Wib
Gunung Ruang erupsi, BMKG efektifkan lima stasiun pendeteksi tsunami di Sulut
Rabu, 1 Mei 2024 10:29 Wib
BMKG imbau warga Sulut pakai masker waspadai abu vulkanik Gunung Ruang
Selasa, 30 April 2024 13:43 Wib
BMKG sebut sebagian besar wilayah Sulut berpotensi cuaca ekstrem
Senin, 29 April 2024 15:14 Wib
BNPB: 110 rumah rusak dan 75 KK terdampak gempa Garut 6,2 magnitudo
Minggu, 28 April 2024 18:32 Wib