Manado (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak terjerumus dalam berbagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan agar bersama rakyat dapat tetap menjaga jati diri, keberadaan, keutuhan, dan persatuan Indonesia.
"TNI jangan terbawa arus berbagai pertentangan kepentingan dan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan," kata Haedar Nashir dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Selasa.
Dalam usia 76 tahun, ia berharap TNI mampu semakin mengokohkan jiwa kejuangan untuk sepenuhnya membela kepentingan bangsa dan negara.
TNI, kata Haedar, lahir dalam derap sejarah perjuangan bersama rakyat melawan penjajah dan menjaga Indonesia pascamerdeka.
Karena itu, ia menuturkan posisi dan peran kesejarahan itu menjadikan TNI memiliki tempat khusus dalam kehidupan bangsa dan negara dengan rerorientasi baru pascareformasi.
"Sehingga memperoleh 'positioning' yang lebih tepat sebagai kekuatan nasional milik seluruh rakyat dan Negara Republik Indonesia," kata dia.
Haedar berharap segenap anggota TNI tegak lurus berdiri di atas dasar negara Pancasila, menjunjung tinggi nilai luhur agama, berkebudayaan bangsa, dan tidak terpengaruh ideologi apa pun yang menggerogoti jiwa keindonesiaan.
Menurut dia, TNI perlu meneguhkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Indonesia dari berbagai ancaman dari dalam dan luar secara tangguh dan seksama sejalan perintah konstitusi.
"Bersama dengan segenap institusi kenegaraan lainnya dan seluruh komponen bangsa, TNI niscaya aktif menciptakan persatuan Indonesia agar tetap kokoh dan tidak tererosi oleh benih-benih perpecahan yang dapat meruntuhkan keberadaan dan masa depan Indonesia," ujar Haedar.
Muhammadiyah sebagai kekuatan nasional yang hadir sejak perjuangan kemerdekaan sampai Indonesia merdeka serta melahirkan kadernya Soedirman sebagai Bapak TNI, kata dia, senantiasa bekerja sama dengan TNI dan komponen nasional lainnya.
Bersama TNI, Muhammadiyah berkomitmen bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan negara yang benar-benar merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana dicita-citakan para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Dirgahayu TNI. TNI itu milik seluruh rakyat dan niscaya hadir bersama Indonesia," kata Haedar.
Berita Terkait
Istri Gus Dur buka puasa di Gereja Santa Maria Yogyakarta
Jumat, 22 Maret 2024 5:38 Wib
Sejumlah tokoh hadir di rumah Mahfud MD di Yogyakarta
Rabu, 14 Februari 2024 5:40 Wib
Presiden Jokowi resmikan Gedung Kampus UNU Yogyakarta
Rabu, 31 Januari 2024 13:23 Wib
Presiden Jokowi temui Sultan HB X di Keraton
Minggu, 28 Januari 2024 16:57 Wib
DPP KKK gelar KKR dan bedah buku di Yogyakarta dan Jateng
Sabtu, 25 November 2023 17:50 Wib
Megawati: Pemerintah harus pastikan kualitas udara IKN terjaga
Kamis, 24 Agustus 2023 7:04 Wib
Penggunaan inovasi teknologi QR code pada prangko
Rabu, 14 Juni 2023 6:05 Wib
Nikmati Kopi Klotok Yogyakarta saat akhir pekan Presiden Jokowi
Sabtu, 3 Juni 2023 16:35 Wib