Manado (ANTARA) - Badan Karantina Pertanian (Barantan) mendorong hilirisasi ekspor pertanian asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sehingga memiliki nilai tambah lebih.
"Hal ini sejalan dengan tugas strategis yang diberikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong hilirisasi produk segar yang telah memiliki pasar ekspor," kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil,di Manado, Rabu.
Dia mengatakan untuk mengawal upaya peningkatan ekspor, dengan gerakan tiga kali lipat ekspor pertanian (Gratieks).
"Jika produk ekspor pertanian telah menjadi bahan olahan yang siap dipakai, maka program Gratieks akan tercapai," jelasnya.
Menurut Jamil, ekspor produk dalam bentuk olahan menjadi pilihan terbaik saat ini. Selain bernilai tambah, katanya, tahan lama dan mudah mengemasnya.
“Sulut sudah menerapkan hal ini pada komoditas kelapa, dan harapannya kedepan juga dilakukan pada komoditas pertanian segar unggulan ekspor lainnya," tukas Jamil.
Berita Terkait
Karantina pastikan produk ekspor perikanan Sulut aman
Rabu, 8 Mei 2024 6:44 Wib
Produk kerajinan Sulut ditantang tembus pasar negara pasifik utara
Rabu, 8 Mei 2024 6:39 Wib
Produk hortikultura tunjang sektor Pariwisata Tomohon
Senin, 29 April 2024 12:45 Wib
Wapres Ma'ruf minta kembangkan hilirisasi produk halal di Sulut
Kamis, 4 April 2024 17:38 Wib
Kemenag lakukan pendampingan produk halal WHO2024 di Sulut
Selasa, 5 Maret 2024 18:19 Wib
Kemendag minta Atase Perdagangan dan ITPC promosikan produk ekspor Sulut
Minggu, 11 Februari 2024 23:15 Wib
Wamendag Jerry Sambuaga pastikan keamanan produk pangan guna genjot ekspor
Minggu, 11 Februari 2024 2:28 Wib
Pemkot Bitung ekspor sejumlah produk ke wilayah Asia Timur
Jumat, 9 Februari 2024 4:54 Wib