Manado (ANTARA) - Peningkatan harga komoditas tomat sayur memicu Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami inflasi 1,22 persen pada Oktober 2019.
"Tomat sayur menyumbang inflasi sebesar 0,8575 persen, sedangkan penyumbang deflasi terbesar adalah cakalang/sisik sebesar 0,1972 persen, karena harganya mengalami penurunan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono di Manado, Jumat.
Perkembangan harga berbagai komoditas pada Oktober 2019 secara umum
mengalami peningkatan, terlihat pada peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,84 pada bulan September 2019
menjadi 136,49 di bulan Oktober 2019.
Dia mengatakan perkembangan inflasi Kota Manado yakni inflasi tahun kalender sebesar 2,13 persen, sedangkan inflasi “year on year” sebesar 4,81 persen.
Secara umum inflasi Kota Manado pada bulan Oktober 2019 disebabkan adanya peningkatan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 5,13 persen, kelompok sandang sebesar 0,71 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen.
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok pengeluaran transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,37 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan/andil terbesar terhadap Inflasi Kota Manado adalah tomat sayur sebesar 0,8575 persen, cabai rawit sebesar 0,4278 persen, daun bawang sebesar 0,0822 persen, pisang sebesar 0,0747 persen, lemon sebesar 0,0710 persen.
Cabai merah sebesar 0,0534 persen, emas perhiasan sebesar 0,0390 persen, buncis sebesar 0,0373 persen, rujak sebesar 0,0352 persen, dan kangkung sebesar 0,0197 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi terbesar adalah cakalang/sisik sebesar 0,1972 persen, biji nangka/kuniran sebesar 0,0936 persen, selar/tude sebesar 0,0693 persen, angkutan udara sebesar 0,0618 persen, ekor kuning sebesar 0,0503 persen.
Tindarung sebesar 0,0208 persen, bawang merah sebesar 0,0197 persen, bubara sebesar 0,0180 persen, layang/benggol sebesar 0,0167 persen dan lolosi sebesar 0,0148 persen.
Sumbangan inflasi untuk bulan Oktober 2019 sebesar 1,222 persen dengan sumbangan inflasi dari kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,2049 persen, kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0322 persen.
Kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0045 persen, kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,0396 persen, kelompok pengeluaran kesehatan sebesar -0,0077 persen, kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,0034 persen.
Berita Terkait
Makan buah dan sayur setiap hari demi jaga kesehatan saluran pencernaan
Kamis, 14 April 2022 13:28 Wib
Buka puasa dengan hidangan Betawi yang sudah langka
Rabu, 13 April 2022 13:18 Wib
Rutan Siak gagalkan wanita coba selundupkan sabu dalam sayur ubi
Sabtu, 12 Maret 2022 6:50 Wib
Prancis larang kemasan plastik untuk semua buah dan sayur
Selasa, 12 Oktober 2021 12:46 Wib
Inovasi mahasiswa UNS bantu budidaya sayur
Selasa, 21 September 2021 19:35 Wib
Polisi Cianjur tangkap pedagang sayur yang jadi polisi gadungan
Selasa, 21 September 2021 15:44 Wib
Pedagang sayur di Sangihe dapat bantuan meja dari pemerintah
Kamis, 6 Mei 2021 22:33 Wib
Lanal Melonguane bagikan panen sayur kepada masyarakat Miangas
Senin, 19 Oktober 2020 19:06 Wib