Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Wagub Sulut), Steven Kandouw mengatakan, hampir 700.000 masyarakat di daerah berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu bergantung pada sektor perkebunan.
"Sektor perkebunan tetap menjadi andalan Sulut walaupun sekarang PDRB memperlihatkan pariwisata dari tiga persen menjadi 14 persen sumbangannya, namun secara defacto sektor perkebunan ini tempat menyandarkan diri hampir 700.000 masyarakat," kata dia di Manado, Kamis.
Menurut dia, komoditas andalan provinsi ujung Utara Sulawesi itu adalah kopra, pala dan cengkeh. Sulut menjadi penghasil kopra terbesar selama 20 tahun atau dua dekade berjalan, namun tahun ini harga kopra paling rendah.
"Melihat realita sekarang ini semacam ada gerakan penolakan kelapa sawit, tapi kenyataannya kopra juga ikut rendah. Sedangkan untuk komoditi pala produksinya mencapai 60 persen, produk pala direject di Uni Eropa sebagai pembeli paling banyak," jelasnya.
Wagub berharap dari kondisi seperti itu harus ada hubungan yang selaras antara pusat dan daerah dan program berkaitan dengan perkebunan harus tetap digalakkan.
"Pemerintah harus berpikir ke depan ada solusi bagaimana kita harus mendrive para petani ke arah hilirisasi. Ini merupakan satu satunya jalan kita bisa meningkatkan harga-harga produk, nilai tukar petani maupun added value," tambahnya.
Berita Terkait
Kementan kucurkan Rp21,93 miliar untuk remajakan kelapa dan pala di Sulut
Kamis, 19 Mei 2022 22:49 Wib
KPM dorong penciptaan eksportir baru di Sulawesi Utara
Senin, 25 April 2022 8:34 Wib
Pala Papua dalam kehidupan masyarakat Fakfak
Senin, 4 April 2022 11:35 Wib
Sulawesi Utara ekspor bungkil kopra dan fuli ke India
Jumat, 25 Maret 2022 19:55 Wib
KSP dengarkan kendala dalam petani pala di Fakfak Papua Barat
Kamis, 25 November 2021 12:17 Wib
Pemkot Tomohon minta aparat kelurahan pastikan bantuan tepat sasaran
Kamis, 19 Agustus 2021 6:01 Wib
Bunga pala Sulut laris di Jerman dan Belanda
Senin, 7 Juni 2021 15:19 Wib
Sulut ekspor biji pala ke China
Sabtu, 10 April 2021 21:37 Wib