Manado (ANTARA) - Kurs dolar AS sedikit lebih kuat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor terus mencerna testimoni dari pejabat utama bank sentral AS.
Ketua Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) Jerome Powell mempresentasikan hari kedua kesaksiannya di depan Komite Jasa-jasa Keuangan DPR AS pada Rabu (27/2), mengatakan bank sentral akan mengumumkan rencana mengakhiri kelebihan atau surplus neraca "secepatnya".
Sementara mengatakan The Fed memandang kondisi-kondisi ekonomi saat ini sebagai sehat dan prospeknya baik, Powell juga memperingatkan "beberapa arus lintas dan sinyal-sinyal yang saling bertentangan" selama beberapa bulan terakhir dalam kesaksiannya pada Selasa (26/2) kepada Komite Perbankan Senat.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,15 persen menjadi 96,1529 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1370 dolar AS dari 1,1396 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,3308 dolar AS dari 1,3273 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7140 dolar dari 0,7193 dolar.
Dolar AS dibeli 111,03 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,52 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0010 franc Swiss dari 0,9990 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3148 dolar Kanada dari 1,3167 dolar Kanada. Demikian laporan yang dikutip Xinhua.
Berita Terkait
Emas jatuh 2,30 dollar
Kamis, 10 November 2022 5:56 Wib
Waduh! Harga minyak dunia tembus 121 dollar AS per barel
Selasa, 31 Mei 2022 10:24 Wib
Pengembangan vaksin, Indonesia investasi 5 juta dollar AS
Jumat, 11 Maret 2022 9:03 Wib
Dolar AS menguat di tengah sejumlah data ekonomi terbaru
Jumat, 29 Maret 2019 10:27 Wib
Rupiah Kamis pagi melemah 37 poin
Kamis, 28 Februari 2019 10:18 Wib
Rupiah terus menguat dekati angka Rp14.000
Jumat, 11 Januari 2019 9:26 Wib
Dolar AS sedikit menguat di tengah reli saham global
Kamis, 1 November 2018 7:59 Wib
Harga emas kembali naik tiga dolar AS
Jumat, 21 September 2018 8:28 Wib