Manado, 28/7 (Antara) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto berharap pelaksanaan Sub Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT) mampu menghasilkan sesuatu yang mampu memerangi terorisme di Asia Tenggara.
"Konferensi ini diharapkan akan menghasilkan sesuatu yang bergharga untuk memerangi terorisme di Asia Tenggara khususnya di Marawi Filipina Selatan," kata Wiranto di Manado, Jumat.
Dia mengatakan ke enam negara yakni Selandia Baru, Australia, Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia akan membicarakan apa yang akan dilakukan bersama-sama untuk melawan kegiatan-kegiatan ISIS di Filipina Selatan dan di perairan Sulu.
"Apakah kita akan masuk pada wilayah cyber nya, apakah kita juga masuk wilayah keleluasaan kegerakannya dengan patroli maritim bersama," katanya.
Dan, katanya, apakah akan tukar-menukar informasi dan pengalaman, apakah akan bersama-sama melakukan pembelajaran bagaimana fighter terrorist yang kembali ke wilayah masing-masing negara.
"Serta, apakah kita mencoba memotong jalur-jalur logistiknya, itu semua kita akan rundingkan pada besok hari," jelasnya.
Menko Polhukam kembali mengingatkan bahwa sekarang Indonesia sudah cukup dikenal sebagai negara yang dapat melakukan langkah-langkah cukup efektif dalam melawan terorisme.
Dia menjelaskan, Indonesia mendapatkan apresiasi karena tidak hanya melaksanakan dari sudut hard approach yaitu dengan langkah-langkah tegas dan keras, tetapi juga dengan cara soft approach.
"Di hulu kita cegat dengan operasi soft approach, pembinaan dan deradikalisme. Dibina untuk kemudian menjadi kekuatan untuk kembali melawan aksi-aksi terorisme. Itu yang membuat Indonesia saat ini mendapatkan apresiasi dari negara-negara lain," kata Wiranto.
Konferensi membicarakan masalah melawan terorisme di kawasan Asia Tenggara dilaksanakan di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu(29/7).***2***
(T.KR-NCY/B/G004/G004) 28-07-2017 18:24:35
Menkopolhukam Berharap SRM-FTF-CBT Perangi Terorisme Asia Tenggara
Dia mengatakan ke enam negara yakni Selandia Baru, Australia, Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina, dan Indonesia akan membicarakan apa yang akan dilakukan bersama-sama untuk melawan kegiatan-kegiatan ISIS di Filipina Selatan dan di perairan Sulu.