Kuala Lumpur, 26/2 (Antara) - Malaysia menghadapi ancaman wabah demam berdarah jenis baru yang lebih berbahaya karena bisa merusak otak dan hati penderita serta mengakibatkan banyak kematian dalam waktu singkat.
Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri S. Subramaniam seperti dikutip berbagai media lokal di Kuala Lumpur, Kamis mengatakan wabah itu saat ini ibarat pembunuh nomor satu di negara itu karena gejala serangan penyakit telah berubah dari sebelumnya.
Virus demam berdarah yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes tersebut mengakibatkan terjadinya bengkak pada otak atau tisu lapisan luar otak. Penderita akan mengalami kelelahan, koma, sakit kepala dan lumpuh.
Menteri Kesehatan Malaysia mengatakan sebanyak 54 kematian akibat demam berdarah dilaporkan terjadi dalam waktu 52 hari pertama 2015, dibandingkan 25 kasus kematian dalam tempo sama pada 2014.
"Wabah demam berdarah saat ini lebih kuat dan berat. Ia ibarat pembunuh nomor satu dan menjadi wabah paling berbahaya yang pernah dihadapi Malaysia karena mampu merusak otak dan hati," katanya.
Menurut dia, Selangor masih menjadi penyumbang utama terhadap kasus demam berdarah, yaitu 58 persen dari total 22.788 kasus yang tercatat dalam tempo itu.
Kementerian Kesehatan telah melakukan "Ops Gempur Aedes" di 56 lokasi prpoyek konstruksi di Selangor selama 14 hari mulai 10 Februari, dan 52 diantaranya menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes.
Sebanyak 44 lokasi proyek konstruksi diperintahkan untuk ditutup dan mereka yang terlibat akan diseret ke pengadilan.
Berita Terkait
Dubes Indonesia di Vatikan sebut Gereja Katolik tak akan akui perkawinan sejenis
Kamis, 21 Desember 2023 10:42 Wib
Aksi ciuman sesama jenis di konser The 1975, Polisi Malaysia turun tangan
Minggu, 23 Juli 2023 9:19 Wib
Kenali beberapa tipe "earphone" sebelum membeli
Senin, 30 Mei 2022 12:32 Wib
Lima jenis penyakit hepatitis
Selasa, 10 Mei 2022 13:51 Wib
YKMI sebut hanya tiga jenis vaksin yang dapatkan sertifikasi halal
Selasa, 26 April 2022 8:35 Wib
Sambut Hari Bhayangkara ke-76, Polri Gelar enam jenis lomba bagi masyarakat
Selasa, 12 April 2022 7:21 Wib
Polisi: kebakaran kios Monas dipicu karena keributan pasangan sesama jenis
Senin, 4 April 2022 13:49 Wib
Lima jenis obat tradisional berbahan kimia beredar di Sulut?
Rabu, 16 Maret 2022 22:45 Wib