Ankara (ANTARA) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan , Rabu, menyatakan sangat sedih melihat ketidakberdayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang dianggapnya mengabaikan konflik Israel-Palestina, khususnya di Gaza.
"Tidak ada seorang pun yang serius menyikapi suatu struktur yang membiarkan konflik. Kami sangat sedih melihat gambaran bahwa PBB tidak berdaya," katanya.
Erdogan mengeluarkan pernyataan itu pada pertemuan kelompok parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Ankara.
Keberatan-keberatan yang selama ini ditunjukkan Turki atas struktur yang tidak adil pada Dewan Keamanan PBB sekali lagi terbukti melalui pemberitaan baru-baru ini, ujarnya.
Keberatan yang ia maksud mengacu pada sebuah resolusi Timur Tengah, yang gagal disahkan hanya karena salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan menggunakan veto. Turki telah sekian lama mengkritik struktur seperti itu.
Erdogan kembali menyebut slogan yang ia canangkan soal reformasi PBB, "Dunia ini lebih besar, tidak hanya lima". Ia mendasarkan slogan itu terkait struktur Dewan Keamanan PBB yang memiliki lima anggota permanen dengan hak veto.
Ia menambahkan bahwa sikap pihak-pihak yang membela dunia dalam perang Rusia di Ukraina tidak terlihat dalam kasus pembunuhan massal di Gaza.
Erdogan menganggap pihak-pihak yang memiliki perbedaan sikap tersebut "benar-benar munafik".
Ia juga menggarisbawahi bahwa negara-negara di luar kawasan sedang "mengobarkan api" dengan membela Israel.
Namun Turki, kata Erdogan, siap menjadi salah satu penjamin dukungan bagi pihak Palestina pada aspek kemanusiaan, politik, dan militer.
"Kita mengajukan diri untuk menyelenggarakan sebuah konferensi internasional yang akan diikuti seluruh pihak berpengaruh di kawasan ini," ujarnya.
Konflik di Gaza, wilayah yang terus dibombardemen Israel sejak 7 Oktober, mulai berlangsung ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa.
Operasi tersebut merupakan serangan mendadak yang mencakup tembakan-tembakan roket serta penyusupan kelompok Palestina tersebut ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Militer Israel kemudian melancarkan serangan udara tanpa henti ke Jalur Gaza.
Sudah hampir 8.000 orang yang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 6.546 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Gaza, yang berpenduduk 2,3 juta jiwa, mulai kehabisan pasokan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar. Iringan kendaraan yang diizinkan masuk ke wilayah itu mengangkut hanya sebagian kecil dari jumlah yang dibutuhkan.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Turki kecewa karena PBB tak berdaya tangani kondisi Gaza
Berita Terkait
Prabowo bertemu Sekjen PBB di KTT G20 bahas sejumlah isu strategis
Senin, 18 November 2024 6:33 Wib
Anggota DPR Mardani Ali Sera desak PBB cabut keanggotaan Israel
Kamis, 14 November 2024 13:33 Wib
Mantan Menlu Retno Marsudi desak dunia bekerja keras tangani isu air global
Kamis, 7 November 2024 9:57 Wib
Sekjen PBB: Pemilihan presiden Amerika Serikat berdampak secara global
Selasa, 5 November 2024 9:48 Wib
Turki desak PBB hentikan pasokan senjata ke Israel
Senin, 4 November 2024 6:26 Wib
PBB prihatin pasukan Korea Utara dikerahkan oleh Rusia untuk masuk zona konflik
Kamis, 31 Oktober 2024 10:38 Wib
Dewan Keamanan PBB kecam Israel yang melarang UNRWA
Rabu, 30 Oktober 2024 8:13 Wib
Israel serang lewat udara ke Iran, PBB prihatin
Minggu, 27 Oktober 2024 7:23 Wib