Manado (ANTARA) - Bank Indonesia menyatakan ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) cenderung tertahan akibat kontraksi konsumsi pemerintah pada triwulan II tahun 2022.
"Kinerja perekonomian Sulut cenderung tertahan oleh konsumsi pemerintah yang tercatat kontraksi sebesar 1,39 persen (yoy), setelah tumbuh 0,13 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya," kata Kepala BI Sulut Arbonas Hutabarat, di Manado, Senin.
Dia mengatakan penurunan kinerja konsumsi pemerintah sejalan dengan penurunan realisasi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja bantuan sosial dibandingkan triwulan II tahun sebelumnya terutama yang berasal dari APBD.
Di samping itu, katanya, penurunan lebih lanjut didorong oleh turunnya realisasi belanja pegawai dan belanja barang APBN.
Penurunan belanja pegawai baik yang berasal dari APBD maupun APBN terutama disebabkan oleh bergesernya pembayaran gaji ke-13 ke bulan Juli 2022 atau Tw III 2022, di mana pada tahun sebelumnya pembayaran gaji ke-13 dibayarkan pada bulan Juni atau Tw II 2021.
Peningkatan risiko inflasi dan penurunan global economic growth sebagai dampak ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina berpotensi menahan percepatan pemulihan kinerja perekonomian Sulut ke depan, di tengah pengendalian kasus COVID-19 dan progress vaksinasi yang semakin baik.
Oleh karena itu, percepatan pelaksanaan vaksinasi booster masih menjadi kunci untuk mendorong normalisasi aktivitas ekonomi dan menjaga permintaan dalam mempercepat pemulihan perekonomian daerah.
Konsumsi pemerintah yang masih berperan penting dalam perekonomian daerah diharapkan dapat dipercepat realisasinya terutama dari sisi belanja modal.
Hal ini, katanya, penting mengingat efek multiplier konsumsi pemerintah pada perekonomian.
Selain itu, percepatan adaptasi pada ekonomi digital perlu ditingkatkan untuk tetap menjaga momentum pemulihan perekonomian meski masih dibayangi risiko pandemi.
Untuk menyikapi tantangan tersebut, katanya, Bank Indonesia akan tetap memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah dengan memberi dukungan sistem pembayaran non-tunai serta mendorong pemanfaatan digitalisasi dalam kegiatan ekonomi di Sulawesi Utara.
Sebagai langkah konkrit, Bank Indonesia Sulawesi Utara juga akan kembali melaksanakan event promosi investasi dan perdagangan melalui North Sulawesi Investment Forum pada Agustus 2022 serta pelaksanaan event pengembangan UMKM melalui Urban Economy Festival pada September 2022.
Pelaksanaan Urban Economy Festival mencakup rangkaian kegiatan untuk mendorong digitalisasi UMKM, korporatisasi UMKM, dan peningkatan akses keuangan UMKM yang diharapkan dapat mendorong UMKM semakin berdaya dalam menopang perekonomian daerah.
Berita Terkait
PLN berhasil pulihkan aliran listrik pasca erupsi Gunung Ruang
Minggu, 5 Mei 2024 21:47 Wib
Badan Geologi turunkan jarak rekomendasi Gunung Ruang jadi 5 kilometer
Minggu, 5 Mei 2024 20:57 Wib
AHY percepat pengadaan lahan relokasi korban Gunung Ruang di Sulut
Minggu, 5 Mei 2024 19:08 Wib
Aktivitas Bandara Samrat Manado kembali normal usai erupsi Gunung Ruang
Minggu, 5 Mei 2024 13:38 Wib
Kemenag Sulut target sosialisasi WHO-2024 di 90 titik desa wisata
Minggu, 5 Mei 2024 6:26 Wib
Sejumlah tokoh daftar bakal calon Gubernur Sulut di Gerindra
Sabtu, 4 Mei 2024 21:30 Wib
Polda Sulut kembali kirim bantuan untuk warga terdampak erupsi gunung
Sabtu, 4 Mei 2024 21:28 Wib
Perwakilan BPK Sulut berikan opini atas LHP-LKPD enam kabupaten-kota
Sabtu, 4 Mei 2024 12:15 Wib