Laksma TNI Raja Morni Harahap Jabat Danlantamal Manado
"Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari pembinaan personel yang memberikan kesempatan dan peluang bagi para perwira untuk mengembangkan karier dan mengatualisasikan kemampuan konseptualnya guna mewujudkan kinerja organisasi yang lebih baik
Oleh Jorie M R Darondo
Manado, 18/9 (Antara) - Laksamana Pertama (Laksma) TNI Raja Morni Harahap menjabat Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Manado menggantikan Laksma TNI Guguk Handayani.
Serah terima jabatan dilakukan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono dalam suatu upacara militer di Makolantamal Manado, Rabu.
Hadir pada serah teriam jabatan tersebut sejumlah pejabat diantaranya, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Sarundajang, Wakil Gubernur Sulut Djouhary Kansil, Kapolda Sulut Brigjen Pol Robby kaligis, Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Musa Bangun, Danlanudsri Kolonel Pnb Ferdinan Roring
Panglima Koarmatim, Laksamana Muda TNI Agung Pramono mengatakan, serah terima jabatan dalam suatu organisasi, merupakan tuntutan kebutuhan dalam rangka dinamisasi organisasi dihadapkan dengan tantangan pelaksanaan tugas.
"Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari pembinaan personel yang memberikan kesempatan dan peluang bagi para perwira untuk mengembangkan karier dan mengatualisasikan kemampuan konseptualnya guna mewujudkan kinerja organisasi yang lebih baik," katanya.
Agung Pramono mengatakan, sebagai komando pelaksana dukungan sekaligus representasi TNI AL di daerah, Lantamal VIII Manado memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat luas, dihadapkan dengan kondisi geografisnya yang sangat strategis.
Kondisi strategis itu dapat dilihat, bahwa wilayah kerja Lantamal Manado dalam wilayah perairan yang merupakan corong dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan ALKI III yang merupakan jalur pelayaran internasional dan berbatasan dengan perairan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina.
Kondisi strategis tersebut menuntut terselenggaranya pengawasan dan pengamanan yang lebih baik oleh Lantamal Manado, guna memberikan jaminan tetap tegaknya kedaulatan NKRI di wilayah tersebut.
Sekaligus mampu memberikan jaminan keamanan kepada pengguna jalur pelayaran di wilayah kerjanya.
"Hal ini harus terus diupayakan dengan terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi yang sinergis dengan aparat lain yang terkait," katanya. @antarasulut.com
Manado, 18/9 (Antara) - Laksamana Pertama (Laksma) TNI Raja Morni Harahap menjabat Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) VIII Manado menggantikan Laksma TNI Guguk Handayani.
Serah terima jabatan dilakukan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono dalam suatu upacara militer di Makolantamal Manado, Rabu.
Hadir pada serah teriam jabatan tersebut sejumlah pejabat diantaranya, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Sarundajang, Wakil Gubernur Sulut Djouhary Kansil, Kapolda Sulut Brigjen Pol Robby kaligis, Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Musa Bangun, Danlanudsri Kolonel Pnb Ferdinan Roring
Panglima Koarmatim, Laksamana Muda TNI Agung Pramono mengatakan, serah terima jabatan dalam suatu organisasi, merupakan tuntutan kebutuhan dalam rangka dinamisasi organisasi dihadapkan dengan tantangan pelaksanaan tugas.
"Serah terima jabatan juga merupakan bagian dari pembinaan personel yang memberikan kesempatan dan peluang bagi para perwira untuk mengembangkan karier dan mengatualisasikan kemampuan konseptualnya guna mewujudkan kinerja organisasi yang lebih baik," katanya.
Agung Pramono mengatakan, sebagai komando pelaksana dukungan sekaligus representasi TNI AL di daerah, Lantamal VIII Manado memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat luas, dihadapkan dengan kondisi geografisnya yang sangat strategis.
Kondisi strategis itu dapat dilihat, bahwa wilayah kerja Lantamal Manado dalam wilayah perairan yang merupakan corong dari Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan ALKI III yang merupakan jalur pelayaran internasional dan berbatasan dengan perairan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina.
Kondisi strategis tersebut menuntut terselenggaranya pengawasan dan pengamanan yang lebih baik oleh Lantamal Manado, guna memberikan jaminan tetap tegaknya kedaulatan NKRI di wilayah tersebut.
Sekaligus mampu memberikan jaminan keamanan kepada pengguna jalur pelayaran di wilayah kerjanya.
"Hal ini harus terus diupayakan dengan terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi yang sinergis dengan aparat lain yang terkait," katanya. @antarasulut.com