Manado (ANTARA) - Peran dari perusahaan negara atau BUMN dalam menghasilkan economic value dan social value harus selalu disampaikan melalui komunikasi yang efektif kepada seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu, Corporate Communications atau komunikasi perusahaan perlu dilakukan dengan kreatif dan berempati untuk merealisasikan tujuan tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto. Menurutnya, komunikasi perusahaan harus selalu update terhadap dinamika yang terjadi. “Jadi, itu yang kami lakukan di BUMN sekarang, baik korporat komunikasi maupun marketing komunikasi. Kami harus terus membuat sesuatu yang kreatif, dengan rasa empati sehingga tetap on the track dan tepat tujuan,” ujarnya dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS), 23 Maret 2022.
Aestika yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Humas BUMN ini menambahkan bahwa dalam mengomunikasikan pesan tersebut perlu mengikuti alur yang ada dalam masyarakat atau media sosial. Dengan demikian, program dari tim komunikasi harus dapat selaras dengan tren yang sedang up-to-date.
Corporate communications pun, kata Aestika, harus mampu menangani setiap permasalahan di berbagai kanal komunikasi, seperti media sosial. Tim komunikasi perusahaan harus dapat membaca, menangani, dan memonitoring segala informasi yang beredar terkait informasi perusahaan. “Tindakan yang tepat dan terukur harus dilakukan dengan cepat. Kemudian eksekusinya juga harus mengikuti perkembangan teknologi dan tren yang ada,” ujarnya.
Di BRI sendiri, pihaknya pun gencar melakukan kampanye untuk menyampaikan visi dan misi perseroan secara efektif. Kampanye “Memberi Makna Indonesia”, misalnya, dilakukan secara soft sebagai employee proposition bank terbesar di Tanah Air tersebut. Ada pula yang berbentuk hard campaign misalnya ajakan “Ayo kita pakai BRImo”.
Dari kedua hal tersebut, yang terpenting harus selalu mengacu pada core business perseroan agar proses penyampaian nilai bisa terserap dengan baik. Persepsi masyarakat akan BUMN pun menjadi terarah karena berdasarkan fakta dan data dari pencapaian kinerja maupun yang sedang diproyeksikan.
Tantangan
Meskipun demikian, Aestika mengakui dalam proses penyampaian informasi kepada masyarakat, sebuah perseroan tetap menghadapi tantangan. Kabar bohong atau hoax menjadi hal yang tak terhindarkan.
Pasalnya, dalam menyampaikan economic value dan social value, sering kali hoax yang menjadi tantangan. Dalam hal ini, corporate communications harus bisa mengatasi tantangan itu, bukan menghindari.
“Kalau tidak benar, kita tunjukkan bahwa itu tidak benar. Intinya kita harus menjawab apa yang ada di hoax. Jawabannya harus benar dan fokus dalam menjelaskan apa yang terjadi,” ujarnya.
Tim komunikasi perusahaan pun harus terus siaga untuk menyiapkan tindakan preventif, proaktif dan responsive sehingga dapat menentukan langkah prioritas ke depan dalam menangani krisis.
Berita Terkait
Wamendag Jerry Sambuaga bahas kesiapan Indonesia implementasikan PTA
Rabu, 22 November 2023 21:47 Wib
Sandiaga Uno sebut DPSP Likupang implementasikan pariwisata hijau
Kamis, 10 Agustus 2023 5:36 Wib
Implementasikan QRIS terbaik di Sulampua, Gubernur Olly raih 'BI Award 2022'
Kamis, 1 Desember 2022 15:03 Wib
DAW harap Komunitas Honda implementasikan keselamatan berkendara
Senin, 31 Oktober 2022 19:19 Wib
Wawali Bitung mengajak Korpri implementasikan Core Value ASN
Senin, 25 Juli 2022 21:20 Wib
KPPPA: Kepemimpinan Puan Maharani strategis implementasikan perjuangan Kartini
Rabu, 20 April 2022 11:41 Wib
Wali Kota Pontianak meminta PNS implementasikan sumpah janji
Selasa, 9 November 2021 13:50 Wib
Rapat EPRA, Sekda Sitaro ingatkan kepala OPD implementasikan dalam tugas
Selasa, 12 Oktober 2021 17:41 Wib