Kupang (ANTARA) - Sebanyak 12 ton bawang merah milik para petani di pulau Semau, Kabupaten Kupang kini tak bisa dipasarkan lagi Ke Papua setelah kapal Pelni KM Sirimau rute Kupang-Papua dihentikan pelayarannya.
"Di gudang saya ada 12 ton yang bingung harus dijual kemana sekarang, karena selama ini proses jualnya dikirim ke Papua, karena ada pembeli di sana," kata pedagang bawang merah Semau Petrus Tausbele kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan saat ini para petani bawang merah di pulau itu juga menjerit karena bawang merah mereka juga menumpuk karena jalur pemasaran ke Papua tidak bisa diakses.
Petrus mengaku bahwa dirinya secara rutin membawa hasil pertanian tersebut ke Papua. Namun saat ini terpaksa terhenti.
"Kapal Sirimau (milik PT.Pelni) yang biasa kami numpang. Tapi sejak Juli itu tidak ada lagi. Jadi sekarang bawang semua menumpuk," jelas Petrus.
Dikatakan, setiap bulan dia membawa 60-80 ton bawang merah untuk dipasarkan di Papua. Alasannya, harga jual di Papua menguntungkan.
Saat ini dia terancam merugi karena bawang yang sudah dibeli untuk dijual ke Papua, masih tertahan. Sementara harga jual di Kupang rendah, bahkan cendrung turun.
"Awalnya kita beli dengan Rp13 ribu di petani. Tapi sekarang harga sudah turun lagi. Masih belasan ton yang menumpuk," tutur dia.
Ia berharap agar pemerintah bisa mencari solusi agar di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini usaha yang dijalannya tetap berjalan mengingat dirinya bingung harus kemana lagi menjual belasan ton bawang itu.
Petrus juga mengaku tak bisa membeli lagi dari petani, karena tak ingin semakin banyak bawang menumpuk di gudangnya.
Sementara itu Kepala Cabang Pelni Kupang Safran dihubungi terpisah mengatakan bahwa saat ini KM SIrimau memang tidak beroperasi karena digunakan untuk melayani isolasi terpusat masyarakat Kota Sorong.
"Tidak ada kapal pengganti Sirimau saat ini," katanya.
Bahkan ujar dia sampai dengan saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi kepastian KM Sirimau kembali beroperasi.
"Kalau nanti sudah ada info kepastiannya segera kami info ke masyarakat," ujar dia.
Berita Terkait
36 warga diselamatkan tim SAR saat kapalnya tenggelam
Senin, 11 Maret 2024 7:34 Wib
LKBN ANTARA bawa pulang pekerja migran dari Malaysia ke NTT
Senin, 25 Desember 2023 6:38 Wib
Presiden Jokowi ajak masyarakat lestarikan Pohon Cendana
Rabu, 6 Desember 2023 7:57 Wib
Pulau Timor NTT diguncang gempa magnitudo 6,1
Kamis, 31 Agustus 2023 18:39 Wib
Yayasan Pendidikan Katolik Arnoldus siap kembalikan Rp500 juta pemberian Johnny G Plate
Jumat, 30 Juni 2023 12:42 Wib
TNI AL dan Australia gelar latihan Cassowary
Jumat, 19 Mei 2023 8:29 Wib
DPR tidak setuju soal kebijakan sekolah jam 05.30 pagi di NTT
Kamis, 2 Maret 2023 17:09 Wib
Tim SAR mengevakuasi 320 penumpang kapal terbakar di perairan Pulau Timor
Rabu, 26 Oktober 2022 11:28 Wib