Manado (ANTARA) - Terminal Pertamina Bitung memiliki kapasitas tampung Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 11.017 metrik ton (MT) dan siap melayani Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
"Memiliki tiga dermaga, yang pertama kapasitasnya 17 metrik ton untuk BBM seluruh SPBU di Sulut. Dermaga dua kapasitasnya 3,500 metrik ton yang melayani 'backloading' atau pemuatan pengiriman BBM untuk Kepulauan Nusa Utara dan provinsi tetangga," kata Unit Manager Communication and CSR MOR VII Sulawesi Hatim Ilwan di Manado, Minggu.
Dia mengatakan sementara dermaga tiga kapasitasnya 7.500 metrik ton untuk BBM konsumen premium (industri).
Dia menjelaskan terminal ini memiliki 20 tangki rangkasa yang menjulang puluhan meter. Selalu jadi pemandangan menarik bagi pelintas. Ukurannya berbeda-beda dari 500 Kl hingga paling besar 10 ribu Kl.
Tangki-tangki raksasa itu menyimpan cadangan BBM, cadangan BBM dijaga untuk 7 hari. Puluhan tangki itu berkapasitas maksimal 45 ribu Kl. Selama ini belum pernah terjadi kekosongan.
"Karena Pertamina punya sistem yang mengatur alur suplai dan penyaluran," katanya.
Dalam sehari, fasilitas yang sebelumnya disebut Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) ini melayani puluhan truk pembawa BBM.
Baik untuk SPBU (umum) berwarna merah maupun truk pembawa BBM industri berwarna biru. Total ada 90 karyawan, 30 orang pegawai organik Pertamina bekerja di terminal tersebut.
"Ada 49 truk untuk SPBU dan 114 truk untuk industri. Pelayanan dari jam lima pagi sampai jam tujuh malam," katanya.