"Kami segera menyiapkan anggaran untuk memperbaiki semua fasilitas umum yang rusak akibat bencana di Sangihe," kata John Wempi Wetibo di Tahuna, Sangihe, Kamis.
Menurut Wamen PUPR, fasilitas umum yang segera diperbaiki ialah jembatan dan jalan serta jaringan air bersih.
"Jalan dan jembatan serta fasilitas air bersih yang rusak akibat bencana akan segera diperbaiki," kata Wetipo.
Menurut Wetipo, setibanya di Jakarta akan segera dilaporkan kepada Menteri PUPR tentang kondisi terkini di Kabupaten Sangihe.
"Kami akan segera laporkan kepada pak Menteri PUPR apa yang dibutuhkan pemerintah Sangihe pasca bencana alam," kata dia.
John Wetipo berkenan meninjau lokasi bencana banjir di kampung Lebo dan di kampung Ulung Peliang Tamako.
Wamen PUPR di dampingi Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana juga memberikan bantuan untuk korban bencana banjir dan longsor di kampung Lebo serta Ulung Peliang Tamako.
Banjir dan longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Jumat (3/1), menyebabkan setidaknya 76 rumah rusak, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Rivo Pudihang.
Rivo mengatakan, rumah yang rusak itu terjadi di beberapa kampung seperti Ulungpeliang, Lebo, Sesiwung, Belengan, Barangkalang dan Hiung.
Sementara yang terjadi di wilayah kecamatan Tamako hanya terjadi di Kampung Ulungpeliang dengan jumlah kerusakan rumah mencapai 31 unit. "Sedangkan di wilayah Kecamatan Manganitu ada lima kampung dengan total 45 rumah," kata dia.
Dari 76 rumah itu, Rivo menjelaskan jumlah yang rusak berat sebanyak 56 rumah dan rusak sedang 8 rumah serta rusak ringan 12 rumah.
"Kami tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk penanganan rumah yang rusak akibat bencana alam ini," kata dia.
Baca selengkapnya di artikel "Banjir dan Longsor di Kepulauan Sangihe Sebabkan 76 Rumah Rusak", https://tirto.id/ero1