Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan awan panas guguran pada Kamis dengan jarak luncur 1.100 meter, kata Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyebutkan awan panas guguran yang terjadi pada pukul 04:43 WIB itu mengarah ke hulu Kali Gendol dengan durasi 112 detik.
Sementara itu, berdasarkan periode pengamatan pada pukul 00:00-06:00 WIB, gunung teraktif di Indonesia itu mengalami 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 62 mm selama 112 detik, 4 gempa guguran dengan amplitudo 12-30 mm selama 38-68 detik, 1 kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 15 mm selama 16,6 detik, 1 kali gempa tektonik 27 mm selama 140 detik.
Pada pengamatan visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah. Angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dengan suhu udara 15.5-21 derajat celsius, kelembaban udara 50-87 persen, dan tekanan udara 628-708 mmHg.
BPPTKG juga mencatat 1 kali guguran lava pijar yang terpantau melalui CCTV dengan jarak luncur 900 meter pada periode pengamatan sejak Rabu (10/4) pukul 18:00 WIB sampai Kamis (11/4) pukul 06:00 WIB.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.*
Berita Terkait
Badan Geologi sebut aktivitas erupsi Gunung Ruang mulai menurun
Senin, 22 April 2024 11:49 Wib
Gumpalan abu vulkanik, gas dan awan panas Gunung Ruang picu kilatan petir
Kamis, 18 April 2024 17:57 Wib
Gunung Ruang di Tagulandang alami 944 kali aktivitas kegempaan
Kamis, 18 April 2024 12:40 Wib
PVMBG naikkan status Gunung Ruang jadi 'Awas' atau Level IV
Rabu, 17 April 2024 22:23 Wib
PVMBG ingatkan bahaya awan panas guguran Gunung Karangetang
Senin, 25 Maret 2024 21:59 Wib
PVMBG minta warga waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang
Senin, 19 Februari 2024 6:00 Wib
PVMBG imbau warga Sitaro waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang
Jumat, 19 Januari 2024 0:00 Wib
PVMBG: Warga Pulau Siau waspadai awan panas guguran Gunung Karangetang
Kamis, 9 November 2023 21:23 Wib