Bitung, (AntaraSulut) - Wakil Wali Kota Bitung Ir Maurits Mantiri membuka kegiatan Gerakan Peduli Mitigasi Bencana dalam rangka perlindungan dan optimalisasi fungsi sungai, danau, embung, waduk dan sumber air permukaan lainnya di lokasi sekolah sungai.
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Hari Bhakti PU ke-72 itu, menurut Mantiri melibatkan siswa sekolah dasar, komunitas-komunitas pencita alam dan masyarakat Kota Bitung.
Menurut Mantiri, kegiatan yang berkaitan denan mitigasi bencana dipelopori Dharma Wanita Persatuan Kota Bitung menyelaraskan kegiatan dengan program kemnetrian PUPR dalam program Gerakan nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GKNPA) Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Utara dan Dinas PUPR Kota Bitung.
Kegiatan penanganan sampah dengan membersihkan sungai-sungai, sementara penghijauan dengan menanam pohon di beberapoa wilayah tersebar di Kota Bitung sebagai upaya menjaga konservasi tanah di wilayah yang rawan longsor.
Pohon yang ditanam diantaranya mahoni, nantu, cempaka, durian, pakoba, duku, matoa dan kayu manis sebanyak 400 bibit pohon khusus Kota Bitung dan untuk total Sulawesi Utara sebanyak 2.400 bibit pohon.
Mantiri menjelaskan kegiatan lainnya berupa program pengurangan sampah plastik sejak 2016 dimulai dari aparatur sipil negara dan tenaga harian lepas.
Tahun 2017, kata Mantiri, sudah sampai pada level warga masyarakat yang sudah tidak lagi menggunakan botol dan gelas pelastik sekali pakai.
Pemerintah Kota Bitung bekerja sama dengan komunitas-komunitas pecinta alam membentuk sekolah sungai dalam rangka menjaga serta merawat lingkungan dan pemberdayaan sungai yang ada di Kota Bitung.
Ketua panitia Gitro Watania melaporkan, sekolah sungai merupakan satu-satunya di wilayah Sulawesi Utara.