Bangkok (ANTARA) - Strategi vaksinasi Thailand terhadap virus corona akan menggunakan campuran vaksin vektor virus AstraZeneca dan vaksin Sinovac, kata Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul, Senin.
Rencana tersebut, apabila terealisasi, akan menjadi kombinasi vaksin China dan vaksin negara Barat pertama yang diumumkan secara terang-terangan.
Langkah itu bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian yang lebih menular, katanya kepada awak media.
"Ini untuk memperkuat perlindungan terhadap varian Delta dan membentuk tingkat imunitas yang tinggi melawan penyakit," kata Menteri Anutin.
Thailand dan negara-negara tetangganya, seperti Indonesia, melaporkan bahwa sejumlah petugas medis dan garda terdepan yang sudah disuntik vaksin virus nonaktif Sinovac terpapar virus corona.
Mayoritas petugas medis dan garda terdepan Thailand diberikan suntikan Sinovac setelah Februari, sementara vaksin vektor virus dari AstraZeneca AZN.L tiba pada Juni.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Lakukan vaksin dan pakai masker agar liburan Natal aman dari COVID-19
Minggu, 24 Desember 2023 8:58 Wib
Peringati hari DM, siloam Manado kenalkan vaksin pneumoni
Senin, 27 November 2023 20:49 Wib
Penyakit pneumonia dan gejala yang perlu diketahui
Rabu, 15 November 2023 11:35 Wib
IVI sebut vaksin konjugasi tifoid disetujui di Indonesia
Kamis, 9 November 2023 9:48 Wib
Senator DPD: Vaksin Flu Babi masih diuji Komisi Keamanan Hayati KLHK
Minggu, 30 Juli 2023 21:33 Wib
Kemenag; Calon jamaah haji Sulut dapat vaksin influenza
Senin, 15 Mei 2023 20:54 Wib
Calon jamaah haji Sulut terima vaksin meningitis
Jumat, 12 Mei 2023 23:19 Wib
Pemberian vaksin booster satu di Indonesia capai 68.664.709 orang
Senin, 10 April 2023 5:40 Wib