Bengaluru (ANTARA) - Lembaga pemeringkat kredit S&P Global pada hari Rabu (28/4) mengatakan gelombang kedua infeksi COVID-19 di India dapat menghambat pemulihan ekonomi negara itu dan membuat negara lain terpapar gelombang wabah lebih lanjut.
"Selain hilangnya nyawa secara substansial dan keprihatinan kemanusiaan yang signifikan, S&P Global Ratings percaya bahwa wabah tersebut menimbulkan risiko penurunan terhadap PDB dan meningkatkan kemungkinan gangguan bisnis," kata lembaga pemeringkat itu dalam sebuah catatan.
Sistem perawatan kesehatan India telah kewalahan, saat negara terpadat kedua di dunia melaporkan lebih dari 300.000 kasus baru COVID-19 setiap hari selama enam hari terakhir dan jumlah kematian diperkirakan melebihi 200.000.
S&P, yang memiliki peringkat kredit jangka panjang 'BBB-' di India, hanya satu tingkat di atas, mengatakan mungkin harus merevisi asumsi kasus dasar pertumbuhan 11 persen selama tahun fiskal 2021/2022, terutama jika langkah-langkah penahanan yang lebih luas diberlakukan kembali.
S&P mengharapkan sektor ritel konsumen dan bandara mengalami pemulihan yang lambat dengan penguncian lokal dan jam malam di beberapa bagian negara, dan mengatakan sektor perbankan India terus menghadapi "risiko sistemik tingkat tinggi".
Lembaga pemeringkat mencatat bahwa kecepatan dan skala pemulihan dari gelombang kedua infeksi COVID-19 akan berimplikasi pada peringkat kredit negara India.
Wilayah Asia-Pasifik rentan terhadap penularan dari varian COVID-19 yang sangat menular yang ada di India, mengingat rasio vaksinasi yang rendah di wilayah tersebut, kata S&P.
Sumber : Reuters
Berita Terkait
Wagub sebut empat sektor jadi penyanggah Sulut saat COVID-19
Kamis, 28 Maret 2024 7:32 Wib
Senator Stevanus Liow: Perluas cakupan vaksinasi cegah meluasnya COVID-19
Minggu, 31 Desember 2023 6:10 Wib
Lakukan vaksin dan pakai masker agar liburan Natal aman dari COVID-19
Minggu, 24 Desember 2023 8:58 Wib
Seorang warga Batam terinfeksi COVID-19 varian JN.1 meninggal dunia
Sabtu, 23 Desember 2023 15:44 Wib
Tips atasi lonjakan COVID-19 di libur akhir tahun menurut Epidemiolog
Rabu, 20 Desember 2023 19:45 Wib
Masyarakat tetap taat prokes cegah COVID-19 di libur akhir tahun
Selasa, 12 Desember 2023 6:57 Wib
Malaysia deteksi 6.796 kasus baru COVID-19
Selasa, 12 Desember 2023 6:48 Wib
Protokol kesehatan ditingkatkan lagi antisipasi kasus COVID-19
Rabu, 6 Desember 2023 19:01 Wib