Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menjalankan ibadah salat gaib untuk awak kapal selam KRI Nanggala-402, dengan diikuti oleh anak, cucu, staf dan anggota pasukan pengamanan wapres di kediamannya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Minggu malam.
Usai salat, JK menyampaikan duka mendalam atas insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur dalam tugas atau menurut istilah militer kemaritiman disebut "on eternal patrol".
“Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan duka cita mendalam kepada patriot-patriot bangsa, syuhada, yang meninggal, wafat, akibat kecelakaan kapal selam KRI Nanggala-402. Tentu mereka diterima Allah SWT,” kata Jusuf Kalla di Jakarta, Minggu.
JK mengatakan seluruh rakyat Indonesia berduka atas meninggalnya 53 awak kapal selam dalam tugas menjaga ketahanan negara Indonesia.
“Kita semua sebagai bangsa merasa sangat berduka, 53 awal kapal selam kita yang mereka sedang dalam tugas, karena itu mereka masih tetap mati syahid, karena untuk mempersiapkan pembelaan bangsa kita, negara kita,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan kapal selam KRI Nanggala-402 hilang kontak saat sedang berlatih penembakan rudal di perairan Bali.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudi Margono menjelaskan kontak terakhir kapal selam tercatat pada Rabu (21/4) pukul 03.00 WIB sesaat sebelum menyelam.
Hingga pukul 03.30 WIB, geladak kapal selam buatan Jerman Barat pada 1981 tersebut masih bisa terlihat oleh tim sea rider dari jarak 50 meter.
Selanjutnya, mulai pukul 03.46 WIB KRI Nanggala-402 mulai menyelam di bawah permukaan air dan lampu pengenalnya tidak terlihat. Sejak saat itu, KRI Nanggala-402 tidak memberikan respon meski terus dipanggil.
Seharusnya, KRI Nanggala-402 muncul ke permukaan pada Rabu (21/4) pukul 05.15 WIB.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan KRI Nanggala-402 subsunk (tenggelam) dan awak kapal selam tersebut dinyatakan gugur.
“Dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel yang ada di KRI Nanggala-402 telah gugur. Prajurit-prajurit terbaik Hiu Kencana telah gugur saat melaksanakan tugas di perairan utara Bali,” kata Hadi Tjahjanto di Bali, Minggu.
Berdasarkan hasil pindaian citra bawah air, lokasi KRI Nanggala-402 telah ditemukan dan akan dievakuasi dengan bantuan pasukan militer dari beberapa negara sahabat.