Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey mengatakan paradigma penanggulangan bencana saat ini telah berubah dari responsif ke preventif.
"Kesiapsiagaan dan mitigasi bencana merupakan langkah preventif dari seluruh elemen dan 'stakeholder' (pemangku kepentingan) dalam mengantisipasi bencana di Sulut," ujar dia pada Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Lapangan KONI Sario di Manado, Rabu.
Saat ini, katanya, paradigma penanggulangan bencana telah berubah dari responsif menjadi preventif dan telah diatur dalam undang-undang.
“Karena itulah, apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah dan semua elemen masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana untuk meminimalisasi dampak risiko yang ditimbulkan akibat bencana alam,” katanya.
Ia menyebut karakteristik Sulut sebagai daerah yang rentan terhadap bencana alam. Berdasarkan data Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI), Sulut masuk dalam kategori berisiko tinggi karena banyak potensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, puting beliung, dan gelombang pasang.
Berdasarkan prediksi BMKG, dampak tidak langsung Siklon Tropis Surigae berupa angin kencang dan hujan dengan intensitas sedang sampai lebat disertai petir. Hal ini dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, dan puting beliung di wilayah berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu.
“Saya mengharapkan, seluruh elemen masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa akan terus bersama-sama pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana di Provinsi Sulawesi Utara,” ungkapnya.
Di samping itu, katanya, dengan perolehan penghargaan atas kinerja dan sinergitas Sulut dalam penanggulangan bencana, yang diberikan pemerintah pusat pada rakornas penanggulangan bencana Maret 2021 di Jakarta yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo, katanya, diharapkan Sulut akan semakin baik, sigap, dan siap siaga dalam penanggulangan bencana.
“Mari tetap jalin koordinasi dan komunikasi efektif, sehingga respons cepat dan keterpaduan dalam penanganan bencana akan tercipta, dan dengan demikian kita dapat meminimalisasi dampak yang diakibatkan,” katanya.
Pada kesempatan ini, Gubernur Olly meninjau kesiapan para personel, alat, dan kendaraan di lapangan dalam penanganan bencana alam.
"Dengan adanya apel ini juga menandakan bahwa Pemprov Sulut dan unsur terkait sudah siap dalam penanggulangan bencana," katanya.
Apel siaga diikuti oleh jajaran Forkopimda Sulut. Hadir juga personel dari TNI, Polri, Basarnas, Orari, dan PMI.
Berita Terkait
Foto - TNI AL distribusikan bantuan bencana untuk warga di Sitaro
Rabu, 1 Mei 2024 14:58 Wib
Kodam XIII/Merdeka berangkatkan lagi Satgas Bhakti TNI tanggap darurat bencana
Senin, 29 April 2024 23:37 Wib
Korem 131/Stg terus pantau dampak erupsi gunung lewat Posko Peduli Bencana Alam
Kamis, 25 April 2024 22:10 Wib
BI serahkan bantuan sosial bencana erupsi Gunung Ruang
Selasa, 23 April 2024 13:09 Wib
DAW salurkan bantuan untuk korban bencana Gunung Ruang
Senin, 22 April 2024 22:01 Wib
Kemenag Sulut imbau semua agama doa bersama terkait bencana Gunung Ruang
Jumat, 19 April 2024 14:59 Wib
Pangdam XIII/Merdeka berangkatkan Satgas penanggulangan bencana alam ke Sitaro
Kamis, 18 April 2024 16:29 Wib
PVMBG: Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro meletus
Rabu, 17 April 2024 9:21 Wib