Manado, 11/9 (AntaraSulut) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dorong pengolahan karbon aktif dari batok kelapa di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) di Mitra, untuk mengembangkan batok kelapa menjadi karbon aktif melalui berbagai pelatihan," kata Kepala Bidang Fasilitasi dan Pengembangan IKM Disperindag Sulut, Alwy Pontoh saat Pelatihan Teknis Pengolahan Karbon Aktif dari Batok Kelapa di Kabupaten Mitra, Kamis.
IKM di Mitra ini, sebagian mengelola produk turunan kelapa tersebut, sehingga terus didorong sehingga lebih berinovasi.
"Batok kelapa, merupakan produk turunan kelapa, yang bisa dimanfaatkan menjadi karbon aktif, yang bisa diekspor dengan nilai tambah yang tinggi," kata Alwy.
Biasanya, batok kelapa, selama ini hanya sebagai bahan bakar, untuk pemanggangan ikan atau makanan lain, akan ditingkatkan menjadi karbon aktif.
"Di balik kehitaman arang tempurung tersebut, ternyata menyimpan nilai ekonomis lebih tinggi dijadikan karbon aktif," katanya.
Dia menjelaskan, karbon aktif dari arang tempurung, ternyata sangat diminati bahkan dicari para perusahaan pertambangan untuk memisahkan logam.
"Saat ini banyak perusahaan dari Filipina, yang mencari karbon aktif dari arang tempurung, dalam jumlah yang sangat banyak, dan kami berharap dengan pengembangan ini, Sulut mampu memasok permintaan produk tersebut," jelasnya.
Alwy mengatakan, saat ini sudah sementara dikembangkan karbon aktif, dari arang tempurung di Kabupaten Mitra.
"Petani yang mengembangkan karbon aktif ini, mendapat bantuan alat dari Kementerian. Diharapkan usaha ini akan terus berkembang karena memiliki nilai tambah yang tinggi bagi petani," ujarnya.
Tugas pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, untuk terus memfasilitasi dan memberikan pelatihan, sehingga produk karbon aktif tersebut terus berlanjut dan mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun mancanegara.
Karbon aktif, berfungsi sebagai filter, untuk menjernihkan air, pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator dan berbagai macam penggunaan lainnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 25 IKM dan acaranya dibuka Sekda Mitra Ir B A Tinungki M.Eng.
Berita Terkait
Alasan mobil listrik lebih mahal dibandingkan yang konvensional
Kamis, 21 April 2022 9:24 Wib
Menperin: sektor industri memperlihatkan kemajuan signifikan
Selasa, 23 November 2021 14:42 Wib
IHSG ditutup menguat dengan saham sektor perindustrian naik signifikan
Selasa, 2 Maret 2021 16:46 Wib
Sebuah rumah dinas Kementerian Perindustrian di Manado terbakar
Kamis, 6 Agustus 2020 19:03 Wib
Pedagang pasar di Mitra gelar jualannya di rumah
Senin, 6 April 2020 11:23 Wib
Menperin: Indonesia cari pasar baru ekspor hasil industri Indonesia di luar China
Senin, 10 Februari 2020 22:54 Wib
PLKA 2019 mampu catatkan transaksikan Rp28,746 miliar
Selasa, 5 November 2019 12:07 Wib
Kemenperin: Kebutuhan tenaga kerja industri diprediksi naik delapan persen
Rabu, 1 Mei 2019 13:17 Wib