Manado (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi daerah (TPID) tetap waspada di tengah pandemi virus corona atau COVID-19, sehingga perkembangan inflasi Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tetap terjaga dan stabil.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat, di Manado, Jumat, mengatakan memandang fenomena tersebut, di tengah risiko terjadinya stagnasi harga pada període pandemi Covid-19, kewaspadaan dan perhatian terhadap perkembangan inflasi akan tetap ditunjukkan TPID Sulut maupun kabupaten kota.
TPID Sulut dan kabupaten kota bekerja sama dengan BI telah mengembangkan mekanisme belanja di pasar tradisional dengan memanfaatkan teknologi smartphone.
Dengan pengembangan mekanisme ini, masyarakat diharapkan mampu mengubah pola belanja di pasar tradisional dari offline menjadi online.
Pengenalan dan penerapan pola tersebut diharapkan kuantitas permintaan komoditas strategis di pasar tetap terjaga sehingga petani akan tetap memiliki insentif untuk terus meningkatkan produksi.
Selain itu, TPID juga bekerja sama dengan kelompok-kelompok tani untuk melakukan ekstensifikasi klaster ketahanan pangan untuk menjaga ketersediaan stok di pasar menjelang terjadinya kenaikan permintaan.
Dari sisi permintaan, BI bersama TPID tetap memperhatikan perkembangan terkini dampak wabah Covid-19, termasuk antisipasi kenaikan permintaan kebutuhan pangan sejalan dengan telah bergulirnya sejumlah program stimulus ekonomi dan perluasan jaring pengaman sosial diimplementasikan Pemerintah.
BI memperkirakan produksi sejumlah komoditas berkurang dan akan memberi tekanan inflasi Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Juni 2020.
"Memasuki bulan Juní 2020, BI dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memprediksi tekanan inflasi diperkirakan akan berasal dari efek pembalikan harga komoditas darí Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau," kata Arbonas.
Deflasi yang terjadi pada periode permintaan tinggi berísiko membuat petani cenderung untuk mengurangi produksi dalam jangka pendek. Berkurangnya produksi diperkirakan dapat memberikan tekanan inflasi ke depannya, meskipun hal iní belum terjadi dalam jangka pendek.
Sementara itu, masalah distribusí komoditas strategis darí luar daerah tetap perlu diperhatikan. Kondisi pasokan komoditas bawang merah dimana Sulut umumnya mengalami defisit, tercatat memberikan tekanan inflasi pada bulan Mei 2020.
"Bila distribusí komoditas ini tidak diperhatikan maka, kenaikan harga bisa terus berlanjut dí bulan Juni," ujarnya.
Dari sisi transportasi, tekanan inflasi diperkirakan relatif terjaga mengingat maskapai sudah memasang tarif batas atas untuk mengkompensasi pembatasan jumlah penumpang.
Berita Terkait
OJK sebut realisasi KUR di Sulut capai Rp219 miliar
Jumat, 26 April 2024 5:29 Wib
Pemprov Sulawesi Utara lindungi ratusan ribu pekerja rentan melalui BPJAMSOSTEK
Jumat, 26 April 2024 5:29 Wib
BI bantu petani tingkatkan produksi cabai di Manado dan Minahasa Utara
Kamis, 25 April 2024 17:46 Wib
Kejati Sulut beri penerangan hukum pemberantasan TPPO bagi siswa Minut
Kamis, 25 April 2024 11:48 Wib
Kabupaten Mitra berpeluang raih penghargaan Paritrana 2023
Kamis, 25 April 2024 7:25 Wib
BI panen perdana cabai rawit di Kota Tomohon kendalikan inflasi
Kamis, 25 April 2024 6:14 Wib
BRI lakukan aksi donor darah bantu penuhi kebutuhan Sulut
Kamis, 25 April 2024 6:13 Wib
OJK terus koordinasi perbankan amankan aset akibat erupsi Gunung Ruang
Kamis, 25 April 2024 6:12 Wib