Chicago (ANTARA) - Emas melonjak lebih dari 1,50 persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), bertengger di level tertinggi dalam tujuh tahun, karena investor memburu logam kuning yang dinilai aman ketika kekhawatiran atas kejatuhan ekonomi global akibat virus corona menyebar dengan cepat.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik ke level tertinggi sejak Februari 2013, dengan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April melonjak 28,3 dolar AS atau 1,75 persen, menjadi menetap di 1.648,80 dolar AS per ounce.
Di pasar spot, emas naik 1,70 persen menjadi diperdagangkan di 1.646,89 dolar AS per ounce pada pukul 13. 46 waktu setempat (18.46 GMT), setelah mencapai level tertinggi sejak 13 Februari 2013, di 1.648,75 dolar AS pada awal sesi.
Logam mulai emas telah naik sekitar empat persen sejauh minggu ini, di jalur untuk minggu terbaik sejak akhir Juni tahun lalu.
“Pasar sekali lagi cemas karena wabah Virus Corona mungkin menyebar di luar China. Ada sejumlah besar permintaan safe-haven karena perlambatan ekonomi di China, Jepang dan Jerman diperkirakan akan bertahan pada semester pertama tahun ini,” kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
“Harapan cukup tinggi bahwa bank-bank sentral akan memberikan stimulus secara keseluruhan. Itu akan terus menopang harga emas."
Korea Selatan melaporkan 52 kasus baru, menjadikan total nasional menjadi 156 kasus, sementara Jepang melaporkan kematian pertama dari sebuah kapal pesiar yang merupakan kumpulan infeksi terbesar di luar China.
China juga melaporkan kenaikan dalam kasus baru.
Peningkatan jumlah terinfeksi yang baru membebani saham di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.
Aktivitas bisnis AS di sektor manufaktur dan jasa terhenti di Februari karena perusahaan-perusahaan semakin khawatir tentang wabah, sebuah survei pembelian manajer menunjukkan pada Jumat (21/2/2020).
Data ekonomi yang buruk dari Amerika Serikat cenderung mendorong harapan untuk penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil.
Di tempat lain, paladium turun 0,2 persen menjadi 2.683,91 dolar AS, tetapi naik sekitar lebih dari 10 persen minggu ini. Logam ini mencapai rekor tertinggi 2.841,54 dolar AS pda Rabu (19/2/2020), dipicu oleh kekurangan pasokan yang berkepanjangan.
Namun, posisi net-long di paladium telah jatuh ke 6.062 kontrak dalam sepekan hingga 11 Februari, angka terendah sejak September 2018.
Dalam hal teknis, pasar overbought, menunjukkan bahwa "tren akan segera berakhir," sehingga spekulan mengurangi posisi net-long mereka di tengah kekhawatiran kemungkinan koreksi turun, kata Peter Fertig, seorang analis di Quantitative Commodity Research.
Perak naik naik 1,2 persen menjadi 18,57 dolar AS dan ditetapkan untuk mencatat minggu terkuat sejak akhir Agustus. Platinum turun 0,3 persen menjadi 974,92 dolar AS.
Adapun di pasar berjangka, perak untuk pengiriman Maret naik 21,1 sen atau 1,15 persen, menjadi ditutup pada 18,53 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April turun 2,9 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi menetap di 976,1 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Ditreskrimsus Polda Sulawesi Utara gagalkan pengiriman 10 kg emas
Rabu, 24 April 2024 22:49 Wib
Thiery Henry: Prancis harus raih emas sepak bola Olimpiade 2024
Jumat, 12 April 2024 17:10 Wib
Harga emas Antam kembali naik
Rabu, 27 Maret 2024 10:34 Wib
WHDI bangun wanita cerdas menuju generasi emas
Senin, 4 Maret 2024 23:06 Wib
Harga emas Antam hari ini sekitar Rp1.132.000/gram
Selasa, 27 Februari 2024 9:50 Wib
Kemendag sebut perlu transformasi SDM UMKM menuju Indonesia Emas 2045
Minggu, 11 Februari 2024 23:15 Wib
Jelang final Piala Asia: Qatar vs Yordania, kejar tinta emas
Sabtu, 10 Februari 2024 6:36 Wib
Harga emas Antam sekitar Rp1,142 juta/gram
Selasa, 30 Januari 2024 9:16 Wib