New York (ANTARA) - Bursa Wall Street ditutup pada rekor tertinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), ketika berita bahwa kasus wabah virus corona baru di China mulai berkurang dan mencapai jumlah terendah harian sejak akhir Januari, membuat para pembeli tetap di dalam ring pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 275,08 poin atau 0,94 persen, menjadi berakhir di 29.551,42 poin.
Indeks S&P 500 bertambah 21,70 poin atau 0,65 persen, menjadi ditutup di 3.379,45 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 87,02 poin atau 0,90 persen, menjadi berakhir di 9.725,96 poin.
Saham-saham teknologi memimpin reli berbasis luas, yang mendorong ketiga indeks utama AS ke tertinggi baru. S&P 500 dan Nasdaq kini telah menetapkan penutupan tertinggi untuk tiga sesi berturut-turut. Dow mencapai rekor penutupan terbaru pada 6 Februari.
China melaporkan jumlah kasus virus corona baru yang terendah dalam dua minggu, sehari setelah penasihat medis senior Beijing mengatakan epidemi itu bisa berakhir pada April.
"Jelas, pasar lega atas fakta bahwa tampaknya kasus-kasus baru dari virus corona berkurang," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.
Wabah ini telah menakuti para investor di tengah-tengah karantina, gangguan rantai pasokan, dan penutupan pabrik, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa perlambatan yang tampak dalam penyebaran epidemi harus dilihat dengan “sangat hati-hati.”
Pelaku pasar mengindahkan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell ketika dia menyampaikan laporan ekonomi tengah tahunan di hadapan Kongres, di mana dia mengatakan bank sentral memantau dengan cermat virus corona dan ancaman lainnya.
"Ketua Powell menempel pada skripnya, dan itu juga kabar baik bagi pasar," Cardillo menambahkan. "(Dia) meyakinkan pasar bahwa Fed ada di sana, bersedia dan siap, jika perlu, untuk merangsang ekonomi."
Memang, Powell menegaskan kembali kepercayaannya pada keberlanjutan ekspansi ekonomi AS saat ini, sekarang di tahun ke-11.
Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, semuanya kecuali konsumen bahan pokok mengakhiri sesi di wilayah positif, dengan energi, teknologi dan consumer discretionary mencatat persentase kenaikan terbesar.
Musim pelaporan kuartal keempat berakhir, dengan 351 perusahaan di S&P 500 membukukan hasil. Dari mereka, 70,9 persen mengejutkan melebihi ekspektasi para analis, menurut data Refinitiv.
Agregat laba kuartal keempat sekarang terlihat tumbuh pada tingkat tahunan 2,4 persen, perubahan dari perkiraan penurunan tahun ke tahun 0,3 persen pada 1 Januari.
Lyft Inc kehilangan 10,2 persen setelah perusahaan transportasi daring itu memperkirakan pertumbuhan pendapatan lebih lambat pada 2020.
Micron Technology Inc naik 3,5 persen setelah UBS meningkatkan peringkat saham pembuat chip itu menjadi "beli."
Volume transaksi di bursa efek AS mencapai 7,40 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,66 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.
Berita Terkait
Desain skutik Suzuki Burgman Street 125EX dan keunggulan
Senin, 29 Januari 2024 18:30 Wib
PLN Suluttenggo bantu pamerkan produk UMKM lokal
Sabtu, 14 Oktober 2023 5:33 Wib
Sektor energi dan teknologi dorong Wall Street naik
Selasa, 13 September 2022 7:36 Wib
Dukung atlet Indonesia Sharp kolaborasi The Goods Dept rilis Merchandise Street Sportswear
Senin, 28 Maret 2022 19:43 Wib
Warga antusias menonton MotoGP Pertamina Grand Prix
Sabtu, 19 Maret 2022 19:14 Wib
Rangkaian agenda pebalap MotoGP sebelum berlaga di Sirkuit Pertamina Mandalika
Selasa, 15 Maret 2022 6:56 Wib
Aktor Emilio Delgado pemeran di "Sesame Street" meninggal dunia
Jumat, 11 Maret 2022 8:44 Wib
Wall Street ditutup jatuh
Jumat, 11 Maret 2022 7:55 Wib