Gunung Kidul (ANTARA) - Peternak ayam potong di Desa Patuk, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengosongkan kandang ayam pascalebaran karena harganya terus menurun.
Salah seorang peternak di Dusun Gluntung, Supardal (47) di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan sebelum lebaran, dirinya memelihara 3.000 ekor dengan harga tinggi sekitar Rp15.000 per kilogram.
"Sekarang, harga ayam potong di tingkat peternak berangsur menurun mulai Rp10.000 hingga beberapa waktu lalu sampai Rp6.000 per kilogram," kata Supardal.
Ia mengatakan harga ayam saat ini, seperti pada 2001 yang anjlok. Harga pakan, day old chicken, dan harga daging ayam tidak seimbang.
"Harga sampai titik terendah seperti saat ini belum pernah saya rasakan sejak memutuskan menjadi peternak mandiri," katanya.
Dengan harga sampai titik terendah seperti ini jauh dibandingkan harga pokok produksi (HPP) itu Rp18.000 per kilogram sehingga peternak akan mengalami kerugian sekitar Rp10.000 per kilogram. Kalau dihitung perpeternak mandiri rata-rata memelihara sekitar 3.000 ekor, per ekor beratnya dua kilogram, maka kerugikan akan mencapai belasan juta rupiah per peternak.
"Kondisi seperti ini merugikan peternak kecil. Tetapi berbanding terbalik dengan pedagang yang mendapatkan keuntungan besar. Saat ini stoknya terlalu banyak atau gimana sehingga turun drastis," katanya.
Seorang peternak ayam di Patuk, Giyono (48) mengaku dirinya memilih bertahan dengan memelihara 3.000 ekor ayam, dari 4.000 ekor kapasitas kandang. Ia berharap harga ayam akan stabil ke depan.
"Saat ini ayam peliharan saya berusia 19 hari, dengan masa panen 36 hari. Kami masih bertahan tapi tidak baik kondisinya. Mungkin ada harapan suatu saat harganya normal," katanya.
Menurut dia, harga ayam potong saat ini kurang berpihak kepada peternak kecil seperti dirinya. Bahkan harganya pernah menyentuh Rp5.000 per kilogram. Sekitar puasa lalu harganya masih Rp19.000, masih menguntungkan jika HPP Rp18.000 per kilogram.
"Biasanya harga saat lebaran bagus, tetapi tahun ini stok melimpah harganya anjlog," katanya.
Menurut dia, membagikan ayam bukan solusi terbaik, namun menunjukkan kepada masyarakat bahwa margin antara peternak dengan penjual cukup tinggi.
Berita Terkait
Capres Ganjar tidak ingin rakyat diperlakukan seperti ayam
Minggu, 4 Februari 2024 7:28 Wib
Karantina Sulawesi Utara musnahkan puluhan ekor ayam Filipina tanpa sertifikat
Jumat, 26 Januari 2024 23:22 Wib
Polisi tangkap tiga pelaku pencurian ayam pedaging di Pasar Girian Bitung
Rabu, 1 Maret 2023 17:38 Wib
Polres Minut ringkus pelaku pencuri ayam bernilai puluhan juta
Minggu, 26 Februari 2023 11:50 Wib
BPS sebut telur ayam ras hingga bawang merah picu inflasi pada Mei
Kamis, 2 Juni 2022 12:37 Wib
Lantamal VIII gagalkan penyelundupan 114 ayam dari Filipina
Minggu, 29 Mei 2022 22:11 Wib
Polres Bolmut gerebek judi sabung ayam di Ollot
Minggu, 8 Mei 2022 5:37 Wib
Ide menu sahur dan buka praktis ala dokter gizi
Kamis, 21 April 2022 12:17 Wib