Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Achmad Mubarok membantah para senior partai yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) mendorong DPP Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Menurut dia, apa yang disampaikan GMPPD adalah bentuk keprihatinan terhadap kondisi internal Demokrat.
"Sebenarnya tidak ada desakan untuk KLB ya, namun ini bentuk keprihatinan kami sebagai senior Demokrat atas kondisi internal partai," kata Achmad Mubarok kepada Antara di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan keprihatinan tersebut terkait semakin menurunnya perolehan suara Demokrat di tiap Pemilu, misalnya di Pemilu 2014 memperoleh 10,9 persen lalu turun menjadi 7,7 persen di Pemilu 2019.
Menurut dia, setelah dianalisa, kondisi tersebut disebabkan Demokrat telah menyimpang dari fitrah awal partai yaitu sebagai partai nasionalis terbuka, ideologi nasionalis religius, politik yang dijalankan cerdas, bersih dan santun.
"Demokrat sering menyimpang dari kesantunan dengan menggunakan bahasa kasar. Terkadang tidak cerdas, karena itu kami ingin kembali fitrah Demokrat sehingga menjadi partai terbuka, nasionalis, religius, berpolitik cerdas dan santun," ujarnya.
Mubarok mengkritisi di internal Demokrat banyak kader yang baru masuk lalu banyak bersuara mengatasnamakan parpol misalnya Demokrat ingin keluar dari koalisi padahal keluar ataupun masuk koalisi ditentukan dalam mekanisme internal.
Dia juga menilai pernyataan kader Demokrat yang mengusulkan pembubaran koalisi justru menyebabkan partainya diledek parpol lain sehingga menurunkan marwah partai.
"Segelintir kader tidak paham marwah partai, kita ingin bawa kesadaran kembali ke khitah sebagai parpol yang bersih cerdas dan santun," katanya.
Sebelumnya, senior Partai Demokrat yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) mengkritisi kondisi internal Demokrat dan mendorong DPP Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa paling lambat pada 9 September 2019.
Politisi senior Demokrat yang tergabung dalam gerakan ini, antara lain Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua, pendiri Demokrat Ahmad Mubarok, dan tokoh senior lain seperti Ahmad Jaya dan Ishak.
Salah satu yang dikritisinya adalah hasil Pemilu Legislatif 2019, Demokrat memperoleh suara 7,7 persen, meskipun lolos ambang batas parlemen namun perolehan tersebut menempatkan Demokrat di posisi urutan terendah sejak Partai Demokrat menjadi peserta Pemilu 2004.
Terkait kondisi ini, GMPPD menilai diperlukan adanya introspeksi dan evaluasi menyeluruh untuk kemudian bersama seluruh potensi dan kader untuk membangkitkan semangat dan langkah bersama mengembalikan marwah dan kejayaan Partai Demokrat.
Berita Terkait
Demokrat ikut keputusan jika Prabowo tambah parpol masuk koalisi
Rabu, 24 April 2024 13:29 Wib
AHY dan Elly Lasut doakan Prabowo-Gibran hadapi putusan MK
Senin, 22 April 2024 7:16 Wib
AHY: Prabowo minta siapkan kader Demokrat untuk masuk kabinet
Kamis, 28 Maret 2024 7:35 Wib
Jabat tangan AHY dan Moeldoko, pengamat sebut peran Presiden Jokowi besar
Selasa, 27 Februari 2024 6:10 Wib
Rencana susunan kabinet Prabowo-Gibran, AHY mengaku belum diajak bicara
Senin, 26 Februari 2024 12:59 Wib
AHY akan hadiri rapat ketua umum partai koalisi KIM bersama Prabowo
Jumat, 13 Oktober 2023 16:01 Wib
Demokrat dukung Prabowo, pengamat politik paparkan untung ruginya
Sabtu, 23 September 2023 17:44 Wib
Partai Demokrat resmi deklarasi dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024
Kamis, 21 September 2023 20:46 Wib