Manado, (Antaranews Sulut) - Harga komoditas unggulan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yakni kopra mengalami penurunan cukup signifikan di sentra peragangan Kota Manado, Jumat.
"Harga kopra turun sebesar 25 persen dari perdagangan sebelumnya sebesar Rp7.200 per kilogram menjadi Rp5.400 per kg," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut hanny Wajong di Manado, Jumat.
Hanny mengatakan turunnya harga kopra karena biasanya mengikuti harga minyak dunia.
Kopra adalah merupakan barang bebas, dan tidak bisa diintervensi sehingga selalu mengikuti perkembangan minyak mentah dunia," kata Hanny.
Sejumlah petani menyesalkan harga kopra yang terus mengalami penurunan setelah lebaran.
"Harga kopra sebesar Rp5.400 per kilogram, membuat sebagian besar petani kelapa tidak melakukan aktivitasnya, karena tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan," kata Albert T, petani kelapa asal Minahasa.
Albert mengatakan pihaknya berharap pemerintah mengambil langkah cepat agar petani kelapa tidak jatuh miskin, akibat harga kopra yang anjlok.
Petani, katanya, akan beralih profesi jika harga kopra semakin terpuruk jauh, karena mereka tidak akan bisa memenuhi kebutuhan keluarga, apalagi harga kebutuhan pokok masih dirasa cukup mahal.
(T.KR-NCY/B/B012/B012) 22-06-2018 13:10:45
Berita Terkait
OJK sebut realisasi KUR di Sulut capai Rp219 miliar
Jumat, 26 April 2024 5:29 Wib
Pemprov Sulawesi Utara lindungi ratusan ribu pekerja rentan melalui BPJAMSOSTEK
Jumat, 26 April 2024 5:29 Wib
BI bantu petani tingkatkan produksi cabai di Manado dan Minahasa Utara
Kamis, 25 April 2024 17:46 Wib
Kejati Sulut beri penerangan hukum pemberantasan TPPO bagi siswa Minut
Kamis, 25 April 2024 11:48 Wib
Kabupaten Mitra berpeluang raih penghargaan Paritrana 2023
Kamis, 25 April 2024 7:25 Wib
BI panen perdana cabai rawit di Kota Tomohon kendalikan inflasi
Kamis, 25 April 2024 6:14 Wib
BRI lakukan aksi donor darah bantu penuhi kebutuhan Sulut
Kamis, 25 April 2024 6:13 Wib
OJK terus koordinasi perbankan amankan aset akibat erupsi Gunung Ruang
Kamis, 25 April 2024 6:12 Wib