Manado (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budiyanto memimpin upacara penutupan tradisi pembaretan Direktorat Samapta Polda Sulut, di kawasan Raewaya Hills, Kabupaten Minahasa Utara, Selasa.
Kapolda Setyo Budiyanto mengatakan tradisi pembaretan kali ini dilaksanakan di daerah pegunungan.
" Diharapkan kegiatan ini akan membekas dalam diri pribadi peserta sehingga bisa menjadi sebuah acuan dalam pelaksanaan tugas dan mendukung mereka dalam menjalani proses kehidupan,” kata Kapolda usai upacara tersebut.
Kapolda mengatakan, sebelum mengikuti tradisi pembaretan ini, seluruh peserta sudah melewati beberapa tahapan kegiatan terkait penugasan di Direktorat Samapta Polda Sulut, di antaranya bagaimana melakukan pengawalan, pengamanan, dan lain-lain.
“Jadi bukan hanya sekadar kegiatan fisik saja tetapi juga latihan-latihan keterampilan dan beberapa pembekalan yang disampaikan oleh senior-senior kepada para junior untuk bisa menyiapkan mereka dalam pelaksanaan tugas di wilayah Provinsi Sulut,” katanya.
Dia mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian.
Sehingga kami merasakan bahwa, Polri khususnya anggota Polda Sulut ini bukan hanya milik Polda saja tapi juga milik dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan milik seluruh masyarakat Provinsi Sulut.
Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, mengatakan atas nama pemerintah kabupaten dan seluruh masyarakat Minahasa Utara, mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Sulut karena Polda Sulut sudah dua kali melaksanakan upacara tradisi pembaretan di wilayah ini.
“Pertama di Likupang, di pantai atau laut, kemudian kedua area pegunungan, yaitu di Raewaya Hills. Ini menunjukkan bahwa Kabupaten Minahasa Utara kaya dengan obyek-obyek yang bisa dimanfaatkan termasuk di sektor pariwisata, karena daerah ini juga memiliki Likupang sebagai destinasi pariwisata super prioritas,” katanya.
Tradisi pembaretan tersebut diikuti para Perwira Remaja Akpol dan Bintara Remaja angkatan 49 serta sebagian angkatan 47 yang belum mengikuti pembaretan.
Upacara penutupan tradisi pembaretan ini ditandai secara simbolis dengan pelepasan topi rimba lalu pemasangan baret coklat khas samapta, oleh Kapolda Sulut dan Bupati Minahasa Utara kepada perwakilan peserta.
Dilanjutkan penyiraman air kembang dan mencium bendera merah putih serta pataka Polda Sulut.
Berita Terkait
PKB dan Panji Yosua GMIM El Elyon panen jagung dukung Program "Marijo Bakobong"
Kamis, 2 Mei 2024 10:48 Wib
PLN Suluttenggo gerak cepat normalkan sistem kelistrikan di Tagulandang
Kamis, 2 Mei 2024 5:32 Wib
Pemkot Bitung peringati Hari Buruh wujudkan pekerja layak sektor perikanan
Kamis, 2 Mei 2024 5:31 Wib
Bandara Samrat Manado sebut penutupan operasional diperpanjang hingga Kamis siang
Rabu, 1 Mei 2024 14:48 Wib
Gunung Ruang erupsi, BMKG efektifkan lima stasiun pendeteksi tsunami di Sulut
Rabu, 1 Mei 2024 10:29 Wib
Polda Sulut: Brigadir RAT jadi ajudan pengusaha di Jakarta sejak 2021
Rabu, 1 Mei 2024 6:24 Wib
DAW tingkatkan edukasi keselamatan berkendara jurnalis di Sulut
Selasa, 30 April 2024 14:29 Wib
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Penduduk harus waspadai potensi tsunami
Selasa, 30 April 2024 14:00 Wib