Manado, 24/12 (AntaraSulut) - Pengamat ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado Agus T Poputra mengatakan perekonomian Indonesia di Tahun 2015, diperkirakan masih dipengaruhi pelemahan rupiah.
"Kondisi ekonomi 2015 masih dipengaruhi pelemahan rupiah dan kelanjutan defisit neraca transaksi berjalan," kata Agus di Manado, Rabu.
Ia mengatakan, juga dipengaruhi dengan belum selesainya pembangunan smelter atau pemurnian bahan tambang juga dapat memperlemah ekspor indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 diperkirakan berada pada kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen.
Pelemahan rupiah tentunya berdampak luas pada perekonomian nasional. Meski tidak terasa secara langsung, pelemahan Rupiah telah mempengaruhi harga-harga sejumlah komoditas, diantaranya makanan dan minuman.
Pelemahan rupiah ini seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi Amerika Serikat, membawa dolar menguat terhadap mata uang dunia, termasuk Indonesia.
Pengaruh pelemahan Rupiah ini kepada masyarakat paling pertama tentu adalah kelompok importir, sehingga harus melakukan kenaikan harga di hilir. Pasalnya, jika tidak, importir akan merugi.
"Tentu ini paling berpengaruh untuk impor secara keseluruhan," jelas Agus yang juga sebagai Regional Chief Economist BNI 46 Wilayah Manado.
Berita Terkait
Akademisi: Erupsi Gunung Ruang berdampak pada PE Sulut
Senin, 22 April 2024 11:51 Wib
Stafsus Menko Perekonomian: Pergerakan ekonomi saat mudik capai Rp386 triliun
Minggu, 7 April 2024 18:49 Wib
Pembukaan rute baru maskapai tingkatkan ekonomi-pariwisata Sulut
Minggu, 7 April 2024 8:24 Wib
Wapres Ma'ruf : Semboyan kemajemukan Sulut sejalan prinsip EKSyar
Kamis, 4 April 2024 19:18 Wib
Wapres: Perluas pembiayaan UMKM dan bisnis pesantren
Kamis, 4 April 2024 17:38 Wib
BI: Penyaluran pembiayaan syariah di Sulut capai Rp1,3 triliun
Kamis, 4 April 2024 17:37 Wib
Wapres luncurkan KHAS-HVC Ponpes di Sulawesi Utara
Kamis, 4 April 2024 13:58 Wib
Wapres ke Manado saksikan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah
Rabu, 3 April 2024 20:35 Wib