Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor sebanyak 12.600 ton bungkil kopra ke India di awal bulan Juni 2021.
"Bungkil kopra yang diekspor ke India tersebut mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 2,75 juta dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Jumat.
Darwin mengatakan pasar India sudah menjadi tujuan utama produk turunan kelapa yakni bungkil kopra tersebut.
"Hampir setiap bulan ribuan ton bungkil kopra diekspor ke India, karena minat masyarakat disana cukup tinggi untuk dijadikan pakan ternak," katanya.
Bungkil kopra asal Sulut, katanya, dinilai cukup baik sehingga permintaan dari pembeli asal India terus berdatangan.
Pemerintah, katanya, akan terus mencari pasar baru untuk bungkil kopra asal Sulut.
"Karena selama ini, bungkil kopra hanya diekspor ke India saja," katanya.
Dia mengatakan pemerintah berharap produk turunan kelapa asal Sulut yang diekspor akan semakin beragam.
"Saat ini, produk turunan kelapa yang rutin diekspor ke luar negeri hanya tepung kelapa, bungkil kopra, CCO, santan beku, padahal potensi masih sangat besar untuk produk lainnya," katanya.*
Berita Terkait
OJK sebut realisasi KUR di Sulut capai Rp219 miliar
Jumat, 26 April 2024 5:29 Wib
Pemprov Sulawesi Utara lindungi ratusan ribu pekerja rentan melalui BPJAMSOSTEK
Jumat, 26 April 2024 5:29 Wib
BI bantu petani tingkatkan produksi cabai di Manado dan Minahasa Utara
Kamis, 25 April 2024 17:46 Wib
Kejati Sulut beri penerangan hukum pemberantasan TPPO bagi siswa Minut
Kamis, 25 April 2024 11:48 Wib
Kabupaten Mitra berpeluang raih penghargaan Paritrana 2023
Kamis, 25 April 2024 7:25 Wib
BI panen perdana cabai rawit di Kota Tomohon kendalikan inflasi
Kamis, 25 April 2024 6:14 Wib
BRI lakukan aksi donor darah bantu penuhi kebutuhan Sulut
Kamis, 25 April 2024 6:13 Wib
OJK terus koordinasi perbankan amankan aset akibat erupsi Gunung Ruang
Kamis, 25 April 2024 6:12 Wib