Pristina (ANTARA) - Perdana Menteri Kosovo Avdullah Hoti mengaku terinfeksi virus corona dan akan menjalani karatina mandiri di kediamannya selama dua pekan, Minggu.
"Saya tidak mengalami gejala, saya kira hanya batuk ringan," kata Hoti di akun Facebook miliknya.
Pemerintah Hoti menuai kritik karena tidak banyak melakukan upaya untuk menekan penyebaran virus corona, dengan melaporkan lonjakan kasus secara tajam dalam beberapa hari belakangan, termasuk 13 kematian pada Minggu.
Sekitar 9.000 orang di negara Balkan tersebut terinfeksi COVID-19 dan 249 lainnya meninggal sejak pertengahan Maret, ketika kasus pertama dikonfirmasi oleh pihak terkait.
Sejak muncul pertama kali di Wuhan, China daratan, akhir tahun lalu, virus corona menjadi ancaman global dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakannya sebagai pandemi yang melanda ke seluruh penjuru bumi.
Sampai saat ini WHO belum menyatakan ada vaksin--yang sedang diuji klinis--sebagai antidot terhadap penyakit yang diberi label COVID-19 itu. Berbagai pakar biologi molekuler dan perusahaan farmasi di negara-negara maju sedang berlomba menemukan vaksin itu. Sejumlah perusahaan farmasi Amerika Serikat bahkan telah mengumumkan perkiraan harga vaksin per dosis.
Vaksin buatan perusahaan China oleh produsennya diperkirakan dapat dipasarkan dan digunakan untuk publik pada akhir tahun ini.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Menhan AS dan Israel bahas stabilitas regional melalui telepon
Sabtu, 20 April 2024 18:50 Wib
Menteri Sandiaga Uno minta wisatawan waspadai erupsi Gunung Ruang di Sitaro
Jumat, 19 April 2024 18:46 Wib
Meski ada konflik Iran-Israel, harga BBM tak akan naik
Selasa, 16 April 2024 16:45 Wib
PM Netanyahu: Israel siap hadapi serangan Iran
Minggu, 14 April 2024 14:13 Wib
WFH-WFO ASN 16-17 April bisa kurangi tumpukan arus balik
Sabtu, 13 April 2024 16:54 Wib
Menteri Agama sebut Idul Fitri perkokoh persatuan usai Pemilu
Rabu, 10 April 2024 9:04 Wib
Pakar sebut menteri hadir di MK beri transparansi soal bansos
Senin, 8 April 2024 21:09 Wib
MK panggil menteri di sengketa Pilpres tingkatkan kepercayaan publik
Minggu, 7 April 2024 18:51 Wib