London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa (30/4/2019), dengan indeks acuan FTSE-100 di Bursa Efek London turun 0,30 persen atau 22,44 poin, menjadi 7.418,22 poin.
Whitbread, sebuah perusahaan hotel dan restoran multinasional Inggris, mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya jatuh 6,18 persen.
Diikuti oleh saham Smurfit Kappa Group, sebuah perusahaan pengemasan bergelombang terkemuka, yang merosot 4,26 persen, serta DS Smith, perusahaan pengemasan internasional yang berbasis di Inggris, turun 4,21 persen.
Sementara itu, Standard Chartered, perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional Inggris, melonjak 4,57 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan farmasi Hikma Pharmaceuticals dan grup perusahaan teknologi yang membuat produk untuk deteksi bahaya dan perlindungan jiwa Halma, yang masing-masing meningkat 2,23 persen dan 1,38 persen.
Berita Terkait
Menteri ESDM: Indonesia akan jadi pemilik saham mayoritas PT Vale
Rabu, 8 November 2023 18:39 Wib
Pasar Modal Indonesia tingkatkan inklusi melalui investasi saham
Sabtu, 28 Oktober 2023 22:48 Wib
Jim Ratcliffe akan akuisisi 25 persen saham Manchester United
Selasa, 17 Oktober 2023 13:48 Wib
Kurs rupiah menguat karena pergerakan positif indeks saham Asia
Selasa, 22 Agustus 2023 9:41 Wib
"PT Minahasa Membangun Hebat" catat saham perdana BEI, raup Rp26 miliar dari IPO
Senin, 7 Agustus 2023 16:35 Wib
Menteri Investasi: Ada dua syarat negosiasi perpanjangan kontrak Freeport
Jumat, 28 April 2023 16:43 Wib
IHSG diprediksi menguat setelah rilis data inflasi AS
Jumat, 14 Oktober 2022 9:52 Wib
BNI terus diapresiasi investor berkat kinerja solid
Rabu, 14 September 2022 6:56 Wib