"Saya yakini kepada bapak ibu semua bahwa insya Allah target investasi kita akan tumbuh, khususnya di tahun 2023," tuturnya.
Bahlil menuturkan, di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, ekonomi Indonesia masih tumbuh sebesar 5,17 persen pada triwulan II 2023 dengan inflasi yang terjaga.
Capaian gemilang itu membawa Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik dunia mengalahkan AS, Eropa, Korea hingga Jepang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia itu setara dengan pertumbuhan ekonomi India dan China.
"Karena itu menurut saya alangkah ruginya lah kemudian kalau teman-teman yang melakukan proses industri, tidak membangun manufakturnya di Indonesia," ujarnya.
Bahlil juga menegaskan bahwa investasi di Indonesia tidak hanya didominasi oleh investor dari negara tertentu.
Amerika Serikat, bahkan kini sudah masuk dalam jajaran lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia, bersama dengan Singapura, China, dan Hong Kong.
"Dalam kaitannya dengan investasi, Amerika sekarang masuk lima besar. Jadi tidak benar kalau Indonesia itu hanya mengurus suatu negara tertentu. Amerika sudah masuk lima besar," ujar Bahlil.
Sebelumnya, realisasi investasi sepanjang semester I 2023 yang telah mencapai Rp678,7 triliun, tumbuh 16,1 persen dibandingkan capaian pada periode sebelumnya dan mampu menyerap 849.181 tenaga kerja.
Sepanjang Januari-Juni 2023, realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp363,3 triliun (53,5 persen) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp315,4 triliun (46,5 persen).
Singapura, China, Hong Kong, Jepang, dan Amerika Serikat tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Semester I 2023
"Saya bersyukur sekalipun kondisi kita memasuki tahun politik tapi trust (kepercayaan) global, pengusaha dalam negeri, tetap ada untuk pembangunan negara kita," kata Bahlil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bahlil yakin target investasi Rp1.400 T tercapai meski tahun politik