Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen terus mempublikasikan secara masif upaya ASEAN dalam memperkuat moderasi beragama di wilayah tersebut.
Kakanwil Kemenag Sulut Sarbin Sehe, di Manado, Jumat, mengatakan pihaknya sangat mendukung upaya Pemerintah Indonesia memperkuat kerja sama dan sinergi negara ASEAN dalam isu keagamaan dan diseminasi moderasi beragama.
"Pembangunan kehidupan beragama menjadi amat penting seiring dengan pembangunan nasional, terutama manusia Indonesia yang dicita-citakan," kata Sarbin.
Di menjelaskan pembangunan agama melalui moderasi beragama menjadi sebuah keniscayaan.
Kanwil Kemenag Sulut berkomitmen terus mempublikasikan secara masif konsep penguatan moderasi beragama sebagai ikhtiar membumikan perilaku dan cara pandang moderat dalam penghayatan dan pengamalan ajaran, tanpa meninggalkan nilai dan prinsip ajaran agama.
Sarbin menjelaskan moderasi beragama adalah fanatik terhadap ajaran diyakini sebagai yang benar, namun pada saat yang sama tidak menafikan orang lain meyakini hal sama terhadap agamanya.
Sehingga, katanya, dengan moderasi beragama dapat diyakini masa depan umat beragama di Indonesia, bahkan negara-negara di ASEAN lebih rukun dan lebih toleran.
"Dimana moderasi beragama diibaratkan sebagai pohon, toleransi dan kerukunan adalah buahnya," jelasnya.
Terdapat lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, kemudian bertambah enam negara lainnya menjadi total sebelas negara anggota, ialah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023 yang berlokasi di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur.