Manado (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan perusahaan petrokimia terintegrasi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menandatangani kerja sama fasilitas pembiayaan berskema term loan baru dengan balloon payment senilai total 250 juta dolar AS atau sekitar Rp3,5 triliun
Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir menjelaskan bahwa pembiayaan tersebut merupakan komitmen BNI untuk menyasar segmen yang berisiko rendah, yaitu segmen nasabah korporasi yang termasuk ke dalam nasabah Top Tier serta menjadi langkah awal dari pengembangan bisnis antara BNI dan Chandra Asri.
“Kami mengharapkan BNI dapat menjadi preferred partner bagi perusahaan dan dapat memberikan financial solutions dengan menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang lengkap dan komprehensif bagi perusahaan,” kata Silvano dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Silvano melanjutkan, pembiayaan ke sektor Petrokimia merupakan wujud komitmen BNI untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor barang produk Petrokimia. Kerja sama yang ditetapkan melalui penandatanganan Perjanjian Kredit pada hari ini, juga diharapkan dapat terus terjalin secara berkesinambungan dan berkelanjutan seiring dengan rencana BNI untuk mengembangkan business banking yang sehat dan prudent.
Lebih lanjut Silvano menjelaskan bahwa skema pembayaran dibagi menjadi dua fasilitas. Pertama, fasilitas Term Loan 1 dengan maksimum 150 juta dolar AS yang digunakan untuk membiayai buyback obligasi dan refinancing hutang eksisting perusahaan dengan tenor 7 tahun. Kedua, fasilitas Term Loan 2 dengan maksimum 100 juta dolar AS untuk membiayai kebutuhan pra operasi kompleks petrokimia kedua yang berskala global (CAP2) dengan tenor 10 tahun.
Sementara itu, Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra, menyampaikan kemitraan dengan BNI merupakan sebuah langkah bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kinerja keuangan agar dapat memberikan keunggulan operasional.
"Kami sangat senang dapat bermitra dengan BNI yang menjadi mitra kami untuk pertumbuhan industri petrokimia nasional serta dalam melakukan ekspansi untuk mendukung pembangunan CAP2. Kami berharap kemitraan dengan BNI ini dapat terus berkembang untuk melayani industri dalam negeri Indonesia," ujarnya.
Chandra Asri merupakan perusahaan petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia. Perusahaan terus berkomitmen meningkatkan kapasitas untuk memenuhi permintaan domestik terhadap produk petrokimia yang semakin meningkat. Salah satu strategi perusahaan adalah dengan pengembangan CAP2 yang berskala global. Melalui pembangunan kompleks tersebut diharapkan akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, mengembangkan industri hilir petrokimia lokal, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0 dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi.